Tahukah Anda? Kepri Gelar Gerakan Pangan Murah Serentak, Sinergi Polri-Bulog Jaga Stabilitas Harga Pangan
Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) serentak menggelar Gerakan Pangan Murah bersama Polri dan Bulog, menawarkan bahan pokok terjangkau. Bagaimana dampaknya bagi masyarakat?

Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) secara serentak menggelar inisiatif penting berupa Gerakan Pangan Murah di berbagai wilayah. Kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi antara Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Perum Bulog. Tujuannya adalah untuk menjaga stabilitas harga pangan di daerah serta memastikan akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok.
Gerakan ini dilaksanakan di beberapa titik strategis, termasuk Batam, Lingga, dan Karimun, dimulai sejak tanggal 8 Agustus. Inisiatif ini berupaya meringankan beban ekonomi masyarakat dengan menyediakan bahan pangan esensial. Berbagai komoditas seperti beras, minyak goreng, dan gula dijual dengan harga yang lebih terjangkau.
Langkah proaktif ini tidak hanya berfokus pada distribusi pangan murah, tetapi juga menjadi strategi pemerintah daerah. Ini adalah upaya komprehensif dalam mengendalikan inflasi. Gerakan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif langsung bagi kesejahteraan warga Kepri.
Gerakan Pangan Murah di Batam dan Dukungan Polda Kepri
Di Batam, Polresta Barelang sukses menyelenggarakan pasar murah di Tos 3.000 Kelurahan Jodoh, menarik sekitar 200 masyarakat. Kompol Debby Tri Andrestian, Kasatreskrim Polresta Barelang, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata sinergi Polri dan Bulog. Tujuannya adalah membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau.
Beberapa bahan pokok yang ditawarkan meliputi beras SPHP 5kg seharga Rp58 ribu, beras premium 5 Kg Rp65 ribu, gula Rose Brand Rp18 ribu per kg, dan Minya Kita Rp30 ribu per 2 liter. Penjualan minyak goreng menjadi yang paling laris, mencapai 162 bungkus atau senilai Rp4.860.000. Kehadiran pasar murah ini sangat membantu warga setempat.
Sehari sebelumnya, pada Jumat, 8 Agustus, Polda Kepri juga telah mengawali Gerakan Pangan Murah. Lokasinya berada di Kantor Kelurahan Sagulung Kota Batam. Dalam kegiatan tersebut, disediakan dua ton beras SPHP, 250 liter Minyak Kita, dan 60 kg gula. Ini menunjukkan komitmen luas dari kepolisian untuk mendukung ketersediaan pangan.
Peran Polres Lingga dalam Pengendalian Inflasi
Polres Lingga turut menggelar Gerakan Pangan Murah dari tanggal 8 hingga 10 Agustus, terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat. Kapolres Lingga, AKBP Pahala Martua Nababa, menjelaskan bahwa inisiatif ini bukan sekadar distribusi pangan murah. Ini adalah langkah strategis Polres Lingga dalam mendukung kebijakan pemerintah di sektor pangan.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk pengendalian inflasi di wilayah tersebut. AKBP Pahala Martua Nababa menekankan bahwa ini adalah bentuk kepedulian terhadap kondisi ekonomi sosial masyarakat. Polres Lingga berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat.
Jenis pangan yang dijual di Lingga meliputi beras SPHP sebanyak 30 karung (100 kg) seharga Rp60 ribu per karung. Ada juga minyak goreng Panina Rp15 ribu per liter, telur ayam 550 butir (55 pack) seharga Rp17 ribu per 10 butir. Gula pasir 100 kg dijual Rp14 ribu per kg, dan tepung terigu 100 kg seharga Rp9.000 per kg. Harga-harga ini diharapkan dapat meringankan beban belanja warga.
Kontribusi Polres Karimun untuk Kebutuhan Pokok
Gerakan Pangan Murah juga diselenggarakan oleh Polres Karimun selama dua hari, yaitu 8-9 Agustus di Mako Polres Karimun dan 10 Agustus di Coastal Area Karimun. Kapolres Karimun, AKBP Robby Topan Manusiwa, berharap kegiatan ini dapat membantu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Ini juga diharapkan dapat menyediakan bahan pangan dengan harga yang terjangkau.
AKBP Robby Topan Manusiwa menambahkan bahwa inisiatif ini merupakan bentuk sinergi antara Polri dan masyarakat. Tujuannya adalah menjaga situasi sosial dan ekonomi yang kondusif di wilayah Karimun. Keberhasilan acara ini sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat.
Melalui kegiatan ini, Polres Karimun menunjukkan komitmennya dalam mendukung stabilitas ekonomi daerah. Ini juga merupakan upaya nyata dalam memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Gerakan ini menjadi contoh kolaborasi yang efektif antara aparat keamanan dan warga.