Padang Pariaman Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Lebaran dengan Gerakan Pangan Murah
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menekan harga kebutuhan pokok melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) menjelang Lebaran.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat, mengambil langkah proaktif dalam mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran. Melalui Gerakan Pangan Murah (GPM), Pemkab Padang Pariaman bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perantau, untuk menyediakan bahan pangan dengan harga terjangkau bagi masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis dan Jumat, 20-21 Maret 2024.
"GPM ini dilaksanakan untuk mengantisipasi kenaikan harga jelang lebaran dan membantu warga di Padang Pariaman dalam menyambut lebaran yang biasanya harga kebutuhan pokok naik," jelas Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Padang Pariaman, Irawati Febriani, saat pelaksanaan GPM di Sungai Garinggiang.
Meskipun harga kebutuhan pokok di Padang Pariaman saat ini relatif stabil, Pemkab Padang Pariaman tetap waspada mengingat pengalaman tahun-tahun sebelumnya yang menunjukkan kenaikan harga menjelang Lebaran. Antisipasi dini ini dinilai penting untuk memastikan masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan tenang tanpa khawatir beban ekonomi yang meningkat.
Kerja Sama Berbagai Pihak dalam GPM
Dalam penyelenggaraan GPM, Pemkab Padang Pariaman tidak bekerja sendiri. Kerja sama dilakukan dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Bank Nagari, Baznas, dan berbagai pihak terkait lainnya. Di Sungai Garinggiang, misalnya, perantau H. Sagi turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
"Kalau dana dari APBD untuk kegiatan ini tidak ada, jadi kami Pemkab Padang Pariaman sifatnya memfasilitasi. Kolaborasi ini juga merupakan arahan dari Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis," tambah Irawati Febriani. Dukungan dari berbagai pihak ini menunjukkan komitmen bersama untuk membantu masyarakat menghadapi potensi kenaikan harga.
Dengan adanya subsidi harga melalui GPM, harga kebutuhan pokok dapat ditekan, sehingga masyarakat antusias untuk mendapatkannya. Hal ini terlihat dari antusiasme warga yang terlihat dari habisnya stok barang dalam waktu singkat.
Suksesnya GPM di Sungai Garinggiang dan VI Lingkung
Di Sungai Garinggiang, pantauan menunjukkan bahwa sejumlah kebutuhan pokok yang dijual melalui GPM habis terjual hanya dalam waktu 15 menit hingga satu jam. Beras dijual dengan harga Rp100.000 per karung, jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran yang mencapai Rp150.000 hingga Rp160.000. Telur dijual dengan harga Rp30.000 per papan, sementara harga pasaran mencapai Rp45.000 per papan.
Selain beras dan telur, GPM juga menyediakan minyak goreng, cabai merah keriting, bawang merah, bawang putih, dan telur. "Namun yang paling cepat habis itu beras sama telur. Padahal disediakan beras 1 ton dan telur 100 papan," ujar Irawati Febriani. Tingginya permintaan menunjukkan betapa efektifnya GPM dalam membantu masyarakat.
Kegiatan GPM tidak hanya dilaksanakan di Sungai Garinggiang. Pada Jumat (21/3), GPM juga dilaksanakan di Kecamatan VI Lingkung dengan dukungan donatur dari pensiunan Pelindo. Hal ini menunjukkan bahwa program ini diterapkan secara merata untuk menjangkau masyarakat luas.
Respon Positif Masyarakat
Maset Naiyaminil, salah seorang warga yang turut serta dalam GPM di Sungai Garinggiang, mengaku sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Meskipun ia mengaku baru mengetahui adanya GPM pada hari itu juga, ia merasakan manfaat langsung dari program ini, terutama menjelang Lebaran.
"Saya mengetahui ada kegiatan ini baru tadi, saya sangat mengapresiasi kegiatan ini," ungkap Maset. Pernyataan ini menunjukkan bahwa GPM telah berhasil memberikan dampak positif bagi masyarakat Padang Pariaman.
Gerakan Pangan Murah (GPM) di Padang Pariaman menjadi contoh nyata kolaborasi pemerintah dan berbagai pihak dalam menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan masyarakat, khususnya menjelang hari raya Lebaran. Suksesnya program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menghadapi tantangan serupa.