Bangka Tengah Gelar Gerakan Pangan Murah Jelang Lebaran: Bantu Warga Atasi Lonjakan Harga
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah menggelar gerakan pangan murah untuk membantu warga mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau menjelang Lebaran, menekan inflasi, dan meringankan beban masyarakat.

Koba, Bangka Tengah, 24 Maret 2024 - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau menjelang Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk intervensi pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan menekan inflasi yang cenderung meningkat menjelang hari raya.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Bangka Tengah, Irwan, secara resmi membuka kegiatan GPM di Kecamatan Sungaiselan. Ia menjelaskan bahwa GPM bertujuan untuk meringankan beban masyarakat yang harus menghadapi kenaikan harga bahan pokok. "Melalui kegiatan ini, kami berupaya membantu masyarakat agar dapat memenuhi kebutuhan pangan tanpa terbebani dengan harga kebutuhan yang cenderung naik menjelang Lebaran," ujarnya.
Kegiatan GPM ini juga merupakan bentuk kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih luas dan efektif dalam menstabilkan harga bahan pokok di pasaran. Dengan menyediakan komoditas penting dengan harga lebih murah, GPM diharapkan dapat menekan laju inflasi yang dipicu oleh tingginya permintaan menjelang Lebaran.
Gerakan Pangan Murah Berdampak Positif bagi Warga
Pelaksanaan GPM di Desa Sarang Mandi disambut antusias oleh warga. Salah satu warga, Mimiwati (39), terlihat memborong berbagai kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, dan cabai. "Saya senang sekali dengan adanya GPM di desa kami," kata Mimiwati. "Harga barang yang dijual di sini lebih murah dibandingkan di pasaran. Semoga kegiatan seperti ini sering diadakan ke depannya," tambahnya.
Hal senada disampaikan oleh Irwan. Ia berharap GPM dapat menekan inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga beberapa komoditas pokok menjelang Lebaran. "Permintaan tinggi, harga naik, tentu kondisi ini dapat memicu inflasi, maka kita kendalikan dengan kegiatan GPM," jelasnya. Dengan adanya GPM, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokoknya dengan lebih mudah dan terjangkau.
Kegiatan GPM ini terbukti efektif dalam membantu masyarakat. Tercatat, sebanyak 1,75 ton beras SPHP terjual dengan harga Rp59.000,00 per lima kilogram, 96 liter minyak goreng Fortune dengan harga Rp18.500,00 per liter, 80 kilogram gula Vit dengan harga Rp17.500,00 per kilogram, dan 24 kilogram terigu Segitiga Biru dengan harga Rp11.500,00 per kilogram. Angka penjualan ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap program GPM.
Kerjasama Antar Lembaga dalam Menjaga Stabilitas Harga
Keberhasilan GPM di Bangka Tengah tidak terlepas dari kerjasama yang baik antara Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kerjasama ini menjadi contoh yang baik dalam upaya pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program GPM dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Bangka Tengah.
Program GPM ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi masyarakat dari dampak negatif inflasi, khususnya menjelang hari raya besar seperti Lebaran. Dengan menyediakan akses yang lebih mudah terhadap bahan pokok dengan harga terjangkau, GPM membantu masyarakat untuk dapat merayakan Lebaran dengan lebih tenang dan nyaman. Semoga program serupa dapat diimplementasikan di daerah lain untuk memberikan manfaat yang sama bagi masyarakat.
Suksesnya GPM di Bangka Tengah menjadi bukti bahwa kerjasama dan intervensi pemerintah dapat efektif dalam mengatasi permasalahan ekonomi di masyarakat, terutama dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok. Hal ini penting untuk memastikan bahwa masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya dengan harga yang terjangkau dan meringankan beban ekonomi mereka.
Ke depannya, diharapkan program GPM dapat ditingkatkan lagi cakupannya dan frekuensinya, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas dan berkelanjutan bagi masyarakat Bangka Tengah dan daerah lainnya di Indonesia. Dengan begitu, stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok dapat terus terjaga, dan masyarakat dapat hidup dengan lebih sejahtera.