Gerakan Pangan Murah Sumbawa Barat Tekan Inflasi Jelang Lebaran
Pemkab Sumbawa Barat menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok dan menekan inflasi menjelang Idul Fitri 1446 H.

Mataram, 5 Maret 2024 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Puasa dan Idul Fitri 1446 H. Langkah ini diambil sebagai upaya pengendalian inflasi di daerah tersebut. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Badan Pangan Nasional dan Bank Indonesia, untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok bagi masyarakat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sumbawa Barat, Ir. Amin Sudiono, menjelaskan bahwa GPM merupakan kegiatan rutin yang diinstruksikan oleh Badan Pangan Nasional. "Sehingga seluruh Indonesia melakukan gerakan pangan murah ini dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga," ujarnya. Meskipun harga kebutuhan pokok secara umum stabil, beberapa komoditi mengalami kenaikan signifikan, terutama cabai.
Amin Sudiono menambahkan bahwa harga cabai sempat melonjak hingga Rp220.000 per kilogram. Namun, saat ini harganya mulai turun menjadi sekitar Rp150.000 per kilogram. Dalam GPM, harga cabai ditawarkan jauh lebih rendah, di bawah Rp100.000 per kilogram, berkat dukungan dari Bank Indonesia. Gerakan ini juga menyediakan beras medium super sebanyak 10 ton dengan harga Rp10.000 per kilogram, jauh lebih murah dibandingkan harga pasar yang mencapai Rp14.000 per kilogram.
Harga Cabai dan Beras Turun Drastis
Program Gerakan Pangan Murah ini memberikan dampak positif bagi masyarakat Sumbawa Barat. Harga cabai yang sebelumnya sangat tinggi, kini dapat diakses dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Hal ini tentu sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri. Ketersediaan beras dengan harga yang lebih murah juga meringankan beban ekonomi masyarakat.
Beras medium super dikemas dalam bungkusan 5 kilogram seharga Rp50.000. Untuk sementara, pembelian dibatasi maksimal dua bungkus per orang. "InsyaAllah mulai hari Jumat nanti kegiatan akan bergeser ke semua kecamatan," kata Amin Sudiono. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Bupati Sumbawa Barat, H. Amar Nurmansyah, turut hadir dan berdialog langsung dengan masyarakat. Ia menekankan pentingnya GPM sebagai respon terhadap fluktuasi harga bahan pokok, khususnya di Pasar Tanah Mirah. "Ini adalah sebagai sebuah respon Pemerintah dari dinamika harga dan pasokan di Kabupaten Sumbawa Barat, maka pasti ada penyesuaian keseimbangan harga," jelasnya.
Antisipasi Inflasi dan Dialog dengan Masyarakat
Bupati Amar Nurmansyah menegaskan bahwa GPM bertujuan untuk mengantisipasi inflasi yang tidak terkendali akibat kenaikan harga bahan pokok. Ia juga menekankan pentingnya dialog dengan masyarakat untuk memahami kebutuhan dan keluhan mereka terkait dengan harga bahan pokok. Melalui dialog ini, pemerintah dapat lebih tepat sasaran dalam menyalurkan bantuan dan program-program yang dibutuhkan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati memberikan arahan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar selalu memastikan ketersediaan anggaran untuk program GPM. "Kepada OPD terkait, saya tidak ingin lagi ada cerita bahwa belum ada anggarannya, karena gerakan pangan murah ini harus tetap dilaksanakan baik dalam kondisi tertentu apalagi yang rutin dalam bulan-bulan Ramadhan setiap tahunnya," tegasnya. Hal ini menunjukkan keseriusan Pemkab Sumbawa Barat dalam mengatasi masalah inflasi dan menjamin kesejahteraan masyarakat.
Gerakan Pangan Murah di Sumbawa Barat ini menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah daerah aktif berperan dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok, khususnya menjelang hari raya besar keagamaan. Dengan adanya kerjasama antara pemerintah, Bank Indonesia, dan berbagai pihak lainnya, diharapkan dapat menekan laju inflasi dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Sumbawa Barat.