Tahukah Anda? Pertamina Revitalisasi Ikon Wisata Green Cliff Jembrana Bali, Dukung Hutan Berkelanjutan
Pertamina Patra Niaga merevitalisasi ikon pariwisata Green Cliff Jembrana, Bali, memadukan pelestarian lingkungan dan penguatan ekonomi masyarakat lokal.

Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) secara resmi merevitalisasi ikon pariwisata Green Cliff yang berlokasi di Kabupaten Jembrana, Bali. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pengelolaan kawasan hutan secara berkelanjutan. Program ini menunjukkan bahwa pelestarian lingkungan dan penguatan ekonomi masyarakat dapat berjalan seiring, saling mendukung melalui pendekatan kolaboratif.
Revitalisasi ini dilaksanakan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang digagas oleh unit operasi BUMN tersebut, yakni Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU/AFT) Ngurah Rai. Program TJSL ini berpusat di Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Upaya ini diharapkan dapat menjadi contoh sinergi antara korporasi, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.
Manager Komunikasi, Relasi dan TJSL Pertamina Patra Niaga Wilayah Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menjelaskan bahwa program ini dirancang dengan pendekatan berbasis potensi lokal dan menghormati kearifan budaya setempat. Pelaksanaan revitalisasi ini juga melibatkan penandatanganan kesepakatan penanggung jawab pengelolaan Green Cliff antara AFT Ngurah Rai dengan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Jasa Lingkungan Banu Sejahtera serta Kelompok Tani Hutan (KTH) Banu Giri Lestari.
Sinergi Pelestarian Lingkungan dan Peningkatan Ekonomi
Program revitalisasi Pertamina Green Cliff Jembrana tidak hanya berfokus pada aspek lingkungan, tetapi juga pada penguatan ekonomi masyarakat melalui berbagai inisiatif. Upaya ini mencakup optimalisasi usaha agroforestri, yang memungkinkan masyarakat memanfaatkan lahan hutan secara produktif tanpa merusak ekosistem. Selain itu, budi daya lebah ramah lingkungan juga menjadi salah satu fokus, memberikan nilai tambah ekonomi sekaligus mendukung keanekaragaman hayati.
Pertamina juga memberikan pendampingan kepada unit usaha desa dalam pengelolaan air bersih berkelanjutan, mengingat Desa Yehembang Kangin memiliki potensi sumber mata air yang melimpah. Sumber air ini tidak hanya memasok air baku, tetapi juga kebutuhan irigasi bagi pertanian lokal. Pengembangan unit usaha jasa lingkungan berbasis nilai budaya juga menjadi bagian integral dari program ini, memastikan bahwa kegiatan ekonomi selaras dengan tradisi dan kearifan lokal.
Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, menyampaikan apresiasi atas dukungan Pertamina dalam memajukan perekonomian, khususnya di Desa Yehembang Kangin. Beliau menekankan bahwa pengelolaan hutan berbasis masyarakat dapat terwujud melalui sinergi semua pihak demi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan berkelanjutan. Bupati juga menyatakan kesiapan untuk memadukan pengembangan Green Cliff dengan anjungan cerdas Rambut Siwi sebagai bagian dari pariwisata lokal, menciptakan destinasi terpadu yang menarik.
Langkah Awal Revitalisasi dan Potensi Lokal
Sebagai langkah awal revitalisasi Pertamina Green Cliff Jembrana, sebuah upacara adat Ngeruwak diadakan, menandai dimulainya pembangunan baru sesuai tradisi Hindu di Bali. Upacara ini menunjukkan komitmen untuk menghormati budaya lokal dalam setiap tahapan program. Kehadiran Ketua DPRD Kabupaten Jembrana Ni Made Sri Sutharmi, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Made Rentin, serta tokoh masyarakat setempat turut memperkuat dukungan terhadap inisiatif ini.
Dalam kesempatan tersebut, juga dipamerkan berbagai produk UMKM Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang merupakan produksi dari KTH Banu Giri Lestari. Pameran ini bertujuan untuk mempromosikan produk-produk lokal dan meningkatkan nilai ekonomi bagi masyarakat. Selain itu, dilakukan pula kegiatan penanaman pohon yang hasilnya nanti akan digunakan untuk kebutuhan upacara keagamaan, menunjukkan integrasi antara pelestarian alam dan kebutuhan spiritual masyarakat.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Kawasan Pengelolaan Hutan (UPTD KPH) Bali Barat, Agus Sugiyanto, menyoroti potensi alam Desa Yehembang Kangin yang sangat besar, terutama sumber mata airnya yang melimpah. Potensi ini menjadi modal penting dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan dan mendukung kebutuhan dasar masyarakat. Dengan revitalisasi ini, Green Cliff diharapkan menjadi contoh sukses pengelolaan wisata berbasis komunitas yang memberdayakan masyarakat dan melestarikan alam.