TUI Blue Berawa: Hotel di Bali Terapkan Praktik Berkelanjutan, Ramah Lingkungan dan Hemat Energi
TUI Blue Berawa di Bali menerapkan berbagai praktik berkelanjutan, mulai dari penghematan energi hingga pengelolaan sampah, untuk mendukung pariwisata ramah lingkungan dan menarik minat wisatawan yang semakin peduli lingkungan.

Badung, Bali, 07/03 (ANTARA) - TUI Blue Berawa, jaringan perhotelan global di Kabupaten Badung, Bali, telah menerapkan berbagai praktik berkelanjutan untuk mendukung transisi energi dan mewujudkan pariwisata yang ramah lingkungan. General Manager TUI Blue Berawa, Dino Anthonio, menjelaskan komitmen hotel tersebut dalam menjaga kelestarian alam di Canggu, Jumat lalu.
Langkah-langkah konkret yang telah diterapkan meliputi efisiensi penggunaan energi listrik. Hotel ini memaksimalkan cahaya alami melalui jendela-jendela besar untuk mengurangi kebutuhan penerangan di siang hari. Strategi ini juga meningkatkan sirkulasi udara, sehingga penggunaan pendingin ruangan (AC) dapat ditekan, baik di 119 kamar hotel maupun 14 vila, termasuk presidential suite-nya.
Sejak beroperasi pada Desember 2024, TUI Blue Berawa memperkirakan telah mencapai efisiensi energi listrik hingga rata-rata 15 persen. Komitmen berkelanjutan ini tidak hanya berhenti pada penghematan energi, tetapi juga mencakup pengelolaan limbah cair dan sampah.
Inovasi Pengolahan Limbah dan Sampah
Hotel ini mengolah limbah cair menggunakan bakteri dan mikroorganisme pengurai, sehingga limbah yang kembali ke lingkungan lebih ramah. Ke depannya, mereka berencana mendaur ulang limbah cair untuk menyiram tanaman. Dalam mengatasi masalah sampah, TUI Blue Berawa bermitra dengan perusahaan pengelola sampah untuk melakukan pemilahan. Sebagian besar sampah yang dihasilkan bersifat organik.
"Kami kurangi ke landfill (tempat pembuangan sampah/TPA). Jika ada lahan kami akan olah sampah organik menjadi kompos, jadi kami tidak menambah landfill," ujar Dino Anthonio. Hotel ini juga aktif menanam pohon, termasuk 15 jenis pohon buah-buahan, untuk meningkatkan kadar oksigen dan memperkenalkan buah lokal kepada wisatawan mancanegara.
Langkah-langkah inovatif ini sejalan dengan tren pariwisata berkelanjutan yang semakin diminati. Wisatawan saat ini semakin kritis dan memilih akomodasi yang ramah lingkungan.
Pariwisata Bali dan Tren Berkelanjutan
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali menunjukkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada 2024 mencapai 6,3 juta orang, meningkat dari 5,27 juta pada 2023. Angka ini menandakan pemulihan ekonomi Bali pasca-pandemi COVID-19, mendekati angka kunjungan wisman pada 2019 yang mencapai 6,2 juta. Bali berkontribusi besar terhadap pariwisata Indonesia, dengan 45 persen dari total kunjungan turis asing ke Indonesia pada 2024 (sekitar 13,8 juta) berasal dari Pulau Dewata.
Komitmen TUI Blue Berawa terhadap praktik berkelanjutan tidak hanya menguntungkan lingkungan, tetapi juga meningkatkan daya tarik hotel bagi wisatawan yang semakin peduli terhadap isu lingkungan. Inisiatif ini menjadi contoh nyata bagaimana sektor pariwisata dapat berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Bali.
Dengan menggabungkan kenyamanan fasilitas kelas atas dengan komitmen terhadap lingkungan, TUI Blue Berawa berhasil menunjukkan bahwa pariwisata berkelanjutan dan bisnis yang sukses dapat berjalan beriringan. Langkah-langkah inovatif yang diterapkan hotel ini diharapkan dapat menginspirasi hotel-hotel lain di Bali untuk turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan.