Tahukah Anda? PT PAL Gandeng Turki Perkuat Sistem Senjata Kapal Perang TNI AL, Dorong Kemandirian Pertahanan
PT PAL Indonesia bekerja sama dengan Roketsan Turki untuk memperkuat sistem senjata kapal perang TNI AL, sebuah langkah strategis dorong kemandirian pertahanan nasional.

Surabaya, 25 Juli 2024 – PT PAL Indonesia telah menandatangani kontrak kerja sama strategis dengan perusahaan pertahanan terkemuka asal Turki, Roketsan Sanayi ve Ticaret A.S. Kesepakatan ini bertujuan untuk memperkuat sistem senjata kapal perang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), khususnya untuk proyek R-41.
CEO PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod, mengungkapkan bahwa kerja sama ini mencakup pengadaan sistem senjata untuk Frigate Merah Putih. Implementasinya akan menggunakan skema Fitted For But Not With (FFBNW), serta untuk proyek refurbishment kapal perang TNI AL yang sudah ada.
Langkah ini menegaskan posisi PT PAL sebagai integrator utama Alutsista matra laut di Indonesia. Kerja sama ini mencakup platform kapal dan sistem senjata atau Shipborne Electronic Warfare, Command, Control, and Communication (SEWACO), yang merupakan komponen krusial dalam pertahanan maritim.
Strategi Penguatan Alutsista Matra Laut
Kontrak strategis ini secara spesifik meliputi pengadaan sistem senjata Midlas Vertical Launch System (VLS) untuk kapal Frigate Merah Putih. Sistem ini akan diintegrasikan dengan skema FFBNW, yang berarti kapal dirancang siap untuk dipasangi senjata canggih di masa depan tanpa perlu modifikasi besar.
Skema FFBNW bukan sekadar menyediakan ruang kosong; ini adalah proses rekayasa kompleks yang membutuhkan pemahaman mendalam. Integrasi sistem kendali kapal, mulai dari navigasi, sensor, hingga peluncur rudal, menjadi kunci keberhasilan implementasinya. Kemampuan ini menjadi aset vital dalam merancang bangun kapal perang secara menyeluruh.
Selain sistem VLS, penandatanganan juga dilakukan untuk pengadaan sistem senjata Surface-to-Surface Missile (SSM) Atmaca. Rudal ini akan digunakan dalam proyek R-41, khususnya untuk kapal Fatahillah Class, Fast Patrol Boat (FPB) Class, dan Parchim Pattimura Class, meningkatkan daya gempur armada TNI AL.
Peningkatan Kapabilitas dan Transfer Teknologi
Kaharuddin Djenod menegaskan bahwa kerja sama ini bukan hanya bagian dari proyek strategis nasional, melainkan sebuah langkah besar. Harapannya, kerja sama ini akan meningkatkan kapabilitas PT PAL melalui transfer pengetahuan dan teknologi antara Indonesia dan Turki.
Ia menyatakan optimisme bahwa kerja sama ini akan memperkuat hubungan industri pertahanan kedua negara. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan interoperabilitas teknologi pertahanan di masa mendatang, menciptakan sinergi yang lebih kuat.
Dukungan penuh dari Menteri Pertahanan terhadap penguatan industri pertahanan dalam negeri sangat luar biasa. Targetnya adalah mencapai kemandirian yang lebih besar di masa depan, mengurangi ketergantungan pada pihak asing untuk kebutuhan Alutsista.
Diplomasi Teknologi dan Posisi Strategis Indonesia
Dukungan pemerintah terhadap penguatan industri pertahanan dalam negeri juga membuka ruang diplomasi teknologi yang lebih luas. Hal ini menjadi peluang emas bagi PT PAL untuk memperluas jejaring globalnya.
Perusahaan dapat memperkaya penguasaan teknologi pertahanan melalui kolaborasi internasional semacam ini. Pada akhirnya, ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis di kancah pertahanan dunia.
Kerja sama ini menjadi bukti komitmen Indonesia untuk terus mengembangkan kemampuan pertahanan maritimnya. Dengan demikian, kedaulatan negara di laut dapat terjaga secara optimal dan berkelanjutan.