Tahukah Anda? PTRI Jenewa Gaungkan Peran Diaspora dalam Diplomasi Multilateral di Hari Kemerdekaan ke-80 RI
PTRI Jenewa merayakan HUT ke-80 RI dengan menggaungkan peran penting diaspora dalam memperkuat diplomasi multilateral. Simak semarak perayaan dan pesan persatuan di Swiss!

Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) Jenewa baru-baru ini menggaungkan semangat untuk memperkuat peran diaspora dalam diplomasi multilateral. Hal ini disampaikan dalam Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang berlangsung khidmat di kantor PTRI Jenewa, Rue de Saint-Jean 16, Jenewa, Swiss.
Acara yang diselenggarakan pada tanggal 17 Agustus tersebut dihadiri oleh ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di Jenewa dan sekitarnya. Mereka termasuk kalangan profesional Indonesia yang bekerja di organisasi internasional, pelajar, serta masyarakat umum, menunjukkan antusiasme tinggi terhadap peringatan bersejarah ini.
Kuasa Usaha ad interim PTRI Jenewa, Dubes Achsanul Habib, menegaskan bahwa peringatan kemerdekaan bukan sekadar seremoni belaka. Ini adalah momentum krusial untuk memperkuat persatuan bangsa serta mendorong semangat berkontribusi dari setiap individu, di mana pun mereka berada di seluruh dunia.
Semangat Persatuan dan Kontribusi Diaspora
Dalam sambutannya, Dubes Achsanul Habib menyampaikan pesan inspiratif yang selaras dengan tema peringatan. Dengan semangat 'Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju', ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus membawa nama baik Indonesia di kancah internasional.
Pesan tersebut juga menekankan pentingnya peran Indonesia dalam memperkuat diplomasi multilateral. Tujuannya adalah untuk bersama-sama membangun dunia yang lebih damai, adil, dan inklusif bagi semua negara dan masyarakat.
Upacara bendera berlangsung dengan penuh kekhidmatan, mencerminkan rasa hormat dan cinta tanah air yang mendalam dari para peserta. Ratusan WNI yang hadir mengenakan beragam pakaian nasional, mulai dari batik hingga busana adat daerah, menambah semarak perayaan.
Keberagaman busana ini tidak hanya memperkaya visual acara, tetapi juga secara simbolis mencerminkan identitas khas Indonesia yang kaya akan budaya. Meskipun beragam, seluruh elemen masyarakat tetap bersatu dalam semangat kebangsaan yang sama.
Perayaan Sarat Makna dan Kekayaan Budaya
Selain upacara bendera, perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jenewa juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan lainnya. Salah satu yang paling dinanti adalah pemotongan tumpeng nasi kuning, sebuah tradisi yang menjadi ungkapan rasa syukur atas kemerdekaan Republik Indonesia yang telah diraih.
Daya tarik lain yang berhasil memeriahkan suasana adalah sesi live cooking gorengan khas Indonesia. Para hadirin dapat menikmati sajian lezat seperti bakwan sayur, pisang goreng, dan cireng yang disiapkan langsung di lokasi, menambah nuansa kebersamaan dan kehangatan.
Kegiatan ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menjadi sarana promosi kekayaan kuliner Indonesia di tengah komunitas diaspora. Ini memperkuat ikatan budaya dan memperkenalkan cita rasa nusantara kepada mereka yang jauh dari tanah air.
Apresiasi dan Harapan untuk Masa Depan
Pada kesempatan yang sama, Dubes Achsanul Habib dianugerahi tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas pengabdian, kesetiaan, kejujuran, kecakapan, dan kedisiplinan beliau dalam melaksanakan tugas sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Selain itu, diumumkan pula para pemenang perlombaan Hari Krida 2025 yang sebelumnya telah diselenggarakan oleh PTRI Jenewa. Pengumuman ini menambah semangat kompetisi positif dan kebersamaan di antara WNI di Jenewa.
PTRI Jenewa berharap agar peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI tahun ini tidak hanya menjadi ajang refleksi atas perjuangan bangsa. Lebih dari itu, diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi, memperkuat rasa kebangsaan, dan terus mempromosikan kekayaan kuliner Indonesia di tengah komunitas diaspora di Jenewa dan sekitarnya.