Tawuran di Kendari: TNI-Polri Amankan Konflik Antar Warga Akibat Banjir
TNI dan Polri dikerahkan untuk meredakan tawuran antar warga di Kendari, Sulawesi Tenggara, yang dipicu oleh protes terkait banjir akibat pembangunan perumahan di Jalan Hurami, Kelurahan Punggolaka.

Tawuran di Kendari akibat sengketa banjir melibatkan dua kelompok warga di Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Jumat, 24 Januari 2020. Aparat gabungan TNI-Polri langsung diterjunkan untuk mengamankan situasi dan mencegah meluasnya konflik.
Konflik bermula dari protes warga terhadap banjir yang mereka duga disebabkan oleh proyek pembangunan perumahan di Jalan Hurami. Menurut kesaksian warga berinisial A, air dari Jalan Hurami mengalir ke jalan lain, menyebabkan genangan di lorong-lorong warga. Protes warga terjadi di Jalan Pattimura.
Warga Jalan Hurami yang merasa dituduh sebagai penyebab banjir akhirnya terlibat dalam tawuran. Situasi memanas ketika warga dari kedua belah pihak terlibat adu fisik, menggunakan senjata tajam seperti parang dan tombak.
Penyebab Konflik dan Eskalasi. Ketidaksepahaman dan kurangnya komunikasi antara warga yang terkena dampak banjir dan pengembang perumahan diduga menjadi pemicu utama. Kurangnya antisipasi terhadap dampak lingkungan pembangunan perumahan juga mungkin menjadi faktor penyebab terjadinya banjir.
Tindakan Aparat Keamanan. Kepolisian dan TNI segera merespon kejadian ini. Satu kompi polisi disiagakan di lokasi untuk mencegah bentrokan susulan. Upaya mediasi antara kedua kelompok juga dilakukan untuk menyelesaikan konflik secara damai. Aparat keamanan terus berupaya menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut.
Mediasi dan Penyelesaian Konflik. Proses mediasi melibatkan aparat keamanan, perwakilan dari kedua kelompok warga, dan kemungkinan pihak pengembang perumahan. Tujuannya adalah untuk mencari solusi bersama yang dapat diterima oleh semua pihak. Solusi jangka panjang perlu dipertimbangkan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Kesimpulan. Tawuran antar warga di Kendari yang dipicu masalah banjir menjadi pengingat pentingnya pengelolaan pembangunan yang memperhatikan aspek lingkungan dan sosial. Komunikasi yang baik antara pengembang, pemerintah daerah, dan warga masyarakat sangat krusial dalam mencegah konflik serupa.
Kejadian ini menekankan pentingnya peran aktif pemerintah dalam menyelesaikan konflik sosial dan memastikan pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan kesejahteraan seluruh warga.