Tawuran Remaja di Bekasi: 5 Pelaku Ditangkap, 1 Tewas
Polres Metro Bekasi menangkap lima pelaku tawuran yang menewaskan satu orang remaja di Babelan, Kabupaten Bekasi, akibat perkelahian yang disepakati melalui siaran langsung Instagram.
Polisi berhasil meringkus lima pelaku tawuran antar kelompok remaja di Kabupaten Bekasi. Peristiwa yang terjadi di Jalan Pulo Timaha, Kecamatan Babelan pada Sabtu, 25 Januari 2024, mengakibatkan satu orang remaja, Sulaeman (22), tewas akibat terkena tembakan senapan angin.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol. Mustofa, mengumumkan penangkapan lima tersangka, yaitu BM (20), RI (19), GA (22), BP (17), dan TW (17). Dua tersangka terakhir masih di bawah umur. Kelima pelaku kini telah ditahan pihak kepolisian.
Penyelidikan intensif yang dilakukan Polsek Babelan dan Polres Metro Bekasi mengungkap kronologi kejadian. Tawuran bermula dari aksi saling ejek dan tantangan antar kelompok remaja melalui siaran langsung Instagram. Tantangan tersebut berujung pada kesepakatan untuk berkelahi.
Selain menangkap para pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti berupa dua senjata tajam jenis celurit (masing-masing sepanjang satu meter), sebuah senapan angin, dan enam butir peluru. Hasil otopsi menunjukkan dua butir peluru bersarang di tubuh korban dan telah berhasil dikeluarkan.
Tiga pelaku lainnya masih dalam pengejaran pihak kepolisian dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Kepolisian menjerat para pelaku dengan Undang-Undang Darurat dan atau Pasal 355 ayat 2 KUHP juncto (jo) Pasal 351 ayat 3 KUHP, Pasal 358 KUHP jo Pasal 355 ayat 2, dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun.
Kapolres Mustofa menghimbau masyarakat Kabupaten Bekasi untuk berperan aktif menjaga keamanan dan ketertiban. Ia juga menekankan pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak remaja agar terhindar dari aksi tawuran dan kegiatan negatif lainnya. Polisi berkomitmen meningkatkan patroli malam dan mengimbau masyarakat untuk memberikan edukasi kepada anak muda tentang pentingnya mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya peran aktif masyarakat dalam mencegah aksi kekerasan antar remaja. Pemantauan aktivitas anak di media sosial dan bimbingan orang tua sangat krusial untuk mencegah tragedi serupa terulang kembali. Upaya pencegahan dan penegakan hukum yang tegas diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi masyarakat.