Tawuran Remaja di Boyolali: Polres Selidiki Kekerasan Berujung Luka
Polres Boyolali menyelidiki kasus kekerasan antar remaja di Mojosongo yang bermula dari tantangan media sosial, mengakibatkan satu korban luka akibat senjata tajam; polisi imbau orang tua lebih perhatian.
Polisi di Boyolali, Jawa Tengah, tengah menangani kasus kekerasan yang melibatkan remaja. Peristiwa ini terjadi Jumat malam (24/1) di Dukuh Pomah, Desa Mojosongo. Satu korban mengalami luka akibat senjata tajam dalam peristiwa tersebut.
Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Joko Purwadi, menjelaskan bahwa tawuran berawal dari tantangan melalui media sosial antara dua kelompok remaja. Kedua kelompok yang telah sepakat untuk tawuran, membawa senjata tajam seperti celurit dan corbek.
AKP Joko Purwadi memaparkan kronologi kejadian. "Kedua kelompok bertemu di pertigaan lampu merah Wika, setelah salah satu kelompok melakukan hunting di kawasan Pengging," ujarnya. Pertemuan tersebut berujung tawuran dan aksi kejar-kejaran.
Akibat tawuran tersebut, seorang remaja berinisial HK (20 tahun) mengalami luka di pinggang belakang karena terkena senjata tajam. HK berhasil menyelamatkan diri dan mendapat pertolongan warga.
Saat ini, Tim Resmob Polres Boyolali sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku. Proses penyelidikan masih terus berlanjut untuk mengidentifikasi para pelaku dan mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan.
Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid, mengimbau orang tua untuk lebih memperhatikan pergaulan anak-anaknya, baik di dunia nyata maupun di media sosial. Hal ini dinilai penting untuk mencegah anak-anak terjerumus ke dalam kegiatan negatif.
"Bimbingan orang tua sangat penting agar anak-anak tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab," kata AKBP Rosyid. Ia menekankan perlunya pengarahan anak-anak ke kegiatan-kegiatan positif sebagai upaya pencegahan.
Polisi berharap dengan kerjasama dan pengawasan orang tua, kasus kekerasan remaja seperti ini dapat dicegah di masa mendatang. Pentingnya peran orang tua dalam membimbing dan mengawasi anak sangat ditekankan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi para remaja.