Telkom Percepat Perbaikan Kabel Laut di Buru, Layanan Mobile dan Broadband Terganggu
PT Telkom tengah berjuang memperbaiki kerusakan kabel laut SMPCS sepanjang 27,7km di Kabupaten Buru, Maluku, yang mengakibatkan penurunan kualitas layanan mobile dan broadband.

Gangguan pada Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi-Maluku-Papua Cable System (SMPCS) milik PT Telkom Indonesia (Persero) di Kabupaten Buru dan Buru Selatan, Maluku, telah menyebabkan penurunan kualitas layanan internet bagi pelanggan di wilayah tersebut. Peristiwa ini terjadi pada 10 Maret 2024, dengan lokasi kerusakan berada sekitar 27,7 kilometer dari Namlea pada kedalaman 2.200 meter. General Manager Witel Sumalut, Guruh Adhi Laksana, menjelaskan bahwa gangguan ini memengaruhi layanan mobile dan fixed broadband, meskipun layanan telepon, SMS, dan WhatsApp masih berfungsi normal.
Penurunan kualitas layanan ini disebabkan oleh kerusakan pada kabel laut SMPCS. Perbaikan kabel laut terbukti lebih kompleks dibandingkan perbaikan kabel darat, karena berbagai faktor seperti kedalaman laut, kondisi cuaca, dan ketersediaan kapal serta peralatan khusus. Proses identifikasi titik kerusakan di dasar laut dan perbaikannya membutuhkan perencanaan dan waktu yang lebih lama. Sebagai solusi sementara, Telkom menggunakan radio teresterial dan satelit untuk memaksimalkan layanan dengan kapasitas data terbatas.
PT Telkom berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat. Proses perbaikan saat ini tengah memasuki tahap persiapan. Hal ini meliputi pengangkutan kabel cadangan dan perlengkapan perbaikan ke kapal khusus di pelabuhan Makassar, serta pengurusan perizinan dan koordinasi dengan otoritas terkait. Tahap persiapan ini krusial untuk memastikan tersedianya semua material sebelum kapal menuju lokasi kerusakan. Setelah persiapan selesai, kapal akan segera diberangkatkan untuk memulai proses pemulihan kabel laut yang terdampak.
Perbaikan Kabel Laut: Tantangan dan Proses
Perbaikan kabel laut merupakan proses yang rumit dan membutuhkan waktu. Kedalaman laut yang mencapai 2.200 meter menjadi tantangan utama. Selain itu, kondisi cuaca yang tidak menentu juga dapat menghambat proses perbaikan. Ketersediaan kapal dan peralatan khusus yang mampu beroperasi di kedalaman tersebut juga menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan.
Proses identifikasi titik kerusakan di dasar laut memerlukan teknologi dan keahlian khusus. Setelah titik kerusakan teridentifikasi, proses perbaikan membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian agar tidak menyebabkan kerusakan lebih lanjut. Semua tahapan ini membutuhkan waktu dan perencanaan yang matang.
Guruh Adhi Laksana menekankan komitmen Telkom untuk menyelesaikan perbaikan secepat mungkin dan memberikan informasi perkembangan secara berkala kepada pelanggan. Ia juga meminta doa dan dukungan dari masyarakat agar proses perbaikan dapat berjalan lancar.
Solusi Sementara dan Komitmen Telkom
Sebagai solusi sementara, Telkom telah memanfaatkan teknologi radio teresterial dan satelit untuk menjaga agar layanan tetap tersedia, meskipun dengan kapasitas data yang terbatas. Langkah ini diambil untuk meminimalisir dampak gangguan terhadap pelanggan.
PT Telkom menyadari pentingnya konektivitas internet bagi masyarakat di Kabupaten Buru dan Buru Selatan. Oleh karena itu, perusahaan berkomitmen untuk menyelesaikan perbaikan kabel laut secepat mungkin dan memulihkan layanan internet ke kondisi normal. Perusahaan secara berkala akan memberikan informasi terbaru terkait perkembangan perbaikan ini.
Proses perbaikan kabel laut ini menunjukkan kompleksitas infrastruktur telekomunikasi bawah laut. Perbaikan memerlukan koordinasi yang baik antara berbagai pihak, termasuk otoritas terkait dan perusahaan penyedia layanan. Semoga proses perbaikan dapat berjalan lancar dan layanan internet di wilayah tersebut dapat segera pulih sepenuhnya.
Pernyataan Guruh Adhi Laksana: "Kami berkomitmen untuk mempercepat dan akan menyampaikan pembaruan secara berkala; terkait perkembangan perbaikan ini. Terima kasih atas kepercayaan seluruh pelanggan serta mohon doa dan dukungannya sehingga semua proses dapat berjalan lancar."