Terkuak! Ibu Akui Tenggelamkan Bayinya di Ember, Polisi Temukan Petunjuk Kunci Kematian Bayi Tulungagung
Polisi berhasil mengungkap petunjuk penting dalam kasus kematian bayi Tulungagung. Ibu kandung bayi, MA, mengakui perbuatannya yang mengejutkan. Apa motif di baliknya?

Kepolisian Resor Tulungagung berhasil menemukan petunjuk penting terkait penyebab kematian seorang bayi yang jasadnya ditemukan terkubur. Penemuan tragis ini terjadi di samping rumah warga di Desa Sanggrahan Lor, Tulungagung, Jawa Timur. Kasus ini menarik perhatian publik dan memicu penyelidikan mendalam.
Dalam perkembangan terbaru, seorang wanita muda berinisial MA (23) telah diperiksa intensif oleh pihak kepolisian. MA merupakan ibu kandung dari bayi malang tersebut. Ia mengakui sempat menenggelamkan kepala bayinya ke dalam ember berisi air.
Pengakuan mengejutkan ini menjadi titik terang dalam upaya mengungkap kebenaran di balik insiden ini. Polisi kini terus mendalami keterangan MA untuk memastikan motif dan kronologi lengkap. Kasus ini tengah ditangani serius oleh aparat penegak hukum.
Pengakuan Mengejutkan Sang Ibu
Penyelidikan kasus kematian bayi di Tulungagung terus berlanjut dengan fokus pada keterangan MA. Meski masih menjalani perawatan medis di RSUD dr. Iskak, MA dalam kondisi sadar dan dapat dimintai keterangan. Aiptu Wahyudi, Kanit Reskrim Polsek Boyolangu, menyatakan bahwa pengakuan MA mengindikasikan adanya tindakan kekerasan terhadap bayi.
MA mengaku melahirkan bayinya seorang diri pada Selasa, 29 Juli 2025. Setelah persalinan, ia menghadapi kesulitan dalam menyusui bayinya. Ia hanya memberikan susu kemasan dan minuman isotonik dalam jumlah sangat sedikit kepada sang bayi.
Ketika persediaan minuman habis, MA mencoba menenangkan bayinya dengan memberikan jari tangannya untuk diisap. Namun, bayi terus menangis dan menunjukkan gejala sesak napas. Kondisi ini memuncak pada malam hari, saat bayi tidak berhenti menangis.
Dalam kepanikannya, MA mengakui perbuatan fatalnya. Ia menenggelamkan kepala bayinya selama beberapa detik ke dalam ember bekas mandi. Setelah diangkat, bayi sempat diam namun kemudian meninggal dunia. Pengakuan ini menjadi kunci dalam mengungkap penyebab kematian bayi malang tersebut.
Proses Pemakaman dan Langkah Hukum Selanjutnya
Setelah bayi meninggal, jasadnya dimakamkan secara diam-diam pada Kamis dini hari. Proses pemakaman dilakukan menggunakan alat seadanya, tanpa sepengetahuan pihak lain. MA mengaku merasa bersalah dan menyesal atas perbuatannya, bahkan sempat meminta maaf kepada bayinya sebelum dimakamkan.
Untuk mengungkap penyebab pasti kematian bayi, otopsi telah dilakukan oleh tim forensik. Namun, polisi masih menunggu hasil uji destruksi asam dari laboratorium forensik Polda Jawa Timur. Hasil ini diharapkan dapat memastikan dugaan adanya pembunuhan dalam kasus penemuan jasad bayi ini.
Saat ini, MA masih berstatus sebagai saksi dalam penyelidikan kasus kematian bayi di Tulungagung. Meskipun demikian, penyidikan terus berjalan secara intensif. Polisi juga telah mengantongi identitas ayah biologis bayi tersebut.
Pemanggilan terhadap ayah biologis bayi akan segera dilakukan dalam waktu dekat. Langkah ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan yang relevan untuk melengkapi berkas penyelidikan. Pihak kepolisian berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini secara transparan dan adil.