Terungkap! Deteksi 42 Titik Panas Sumsel di Awal Agustus 2025, BPBD Waspadai Puncak Kemarau
BPBD Sumsel mendeteksi 42 Titik Panas Sumsel di awal Agustus 2025, menandakan peningkatan signifikan. Waspada puncak kemarau hingga Oktober!

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengumumkan deteksi 42 titik panas atau hotspot di wilayahnya pada awal Agustus 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode sebelumnya.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, menjelaskan bahwa data ini diperoleh melalui sistem informasi Sipongi. Peningkatan jumlah titik panas ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang di tengah kondisi cuaca saat ini.
Kenaikan jumlah hotspot mulai terasa dalam beberapa hari terakhir, memicu kewaspadaan tinggi. Hal ini terjadi bertepatan dengan periode puncak musim kemarau yang diperkirakan masih akan berlangsung.
Peningkatan Signifikan Titik Panas Harian
Data harian yang dirilis BPBD Sumsel menunjukkan fluktuasi namun cenderung meningkat. Pada 1 Agustus 2025, terdeteksi 8 titik panas, diikuti oleh 5 titik, 2 titik, 0 titik, 7 titik, dan 7 titik pada hari-hari berikutnya.
Kenaikan yang paling mencolok terjadi pada satu hari terakhir, dengan 13 titik panas terdeteksi. Sebaran titik panas tersebut meliputi Musi Banyuasin dengan 8 titik, Banyuasin 2 titik, Lahat 2 titik, dan Muara Enim 1 titik.
Secara keseluruhan, wilayah yang paling banyak menyumbang titik panas adalah Musi Banyuasin dengan 11 titik, diikuti oleh OKU Timur dengan 8 titik, dan Banyuasin dengan 7 titik. Distribusi ini menunjukkan beberapa daerah memerlukan perhatian ekstra dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
Antisipasi Puncak Kemarau dan Upaya Pencegahan
BPBD Sumsel mengingatkan bahwa Agustus 2025 masih merupakan bagian dari puncak musim kemarau, yang diperkirakan akan berlanjut hingga Oktober mendatang. Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di berbagai wilayah.
Meskipun terjadi peningkatan pada awal Agustus, jumlah hotspot secara bulanan pada Juli lalu mencapai angka yang jauh lebih tinggi, yaitu 1.321 titik. Angka ini menjadi indikator potensi ancaman yang lebih besar di bulan-bulan mendatang.
Menyikapi kondisi ini, BPBD Sumsel terus mewaspadai setiap kenaikan hotspot yang terjadi. Satuan tugas (satgas) karhutla di daerah juga diinstruksikan untuk terus memantau wilayahnya masing-masing secara intensif.
Jika terpantau adanya hotspot, tim satgas akan segera melakukan ground check atau pemeriksaan langsung ke titik koordinat yang terdeteksi. Langkah ini penting untuk memastikan kebenaran informasi dan melakukan tindakan pemadaman dini guna mencegah meluasnya kebakaran.