Siaga Karhutla 2025: BPBD Jambi Siap Hadapi 81 Titik Panas
BPBD Jambi bersiaga menghadapi musim kemarau dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 2025 dengan 81 titik panas terdeteksi, melakukan koordinasi dan mitigasi di lapangan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi menyatakan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tahun 2025. Ancaman ini diperparah dengan ditemukannya 81 titik panas atau hotspot di wilayah Jambi menjelang musim kemarau. Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan telah dilakukan, melibatkan koordinasi antar BPBD kabupaten/kota se-Provinsi Jambi.
Kepala BPBD Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah, menyampaikan kesiapan timnya dalam menghadapi tantangan ini. Pernyataan tersebut disampaikan Rabu lalu usai rapat koordinasi dengan BPBD kabupaten dan kota se-Provinsi Jambi. Rapat tersebut merupakan tindak lanjut instruksi Presiden terkait upaya pencegahan karhutla di seluruh Indonesia.
"BPBD mulai melangkah siap siaga pencegahan kebakaran hutan dan lahan pada tahun ini," ujar Bachyuni Deliansyah.
Koordinasi dan Mitigasi Bencana Karhutla
Sebagai bagian dari upaya mitigasi, BPBD Provinsi Jambi telah menginstruksikan badan penanggulangan bencana di kabupaten dan kota untuk melakukan identifikasi daerah rawan terbakar. Petugas di lapangan diinstruksikan untuk memantau kondisi terkini, mengecek posko pengamanan, peralatan pemadam kebakaran, dan ketersediaan sumber air, khususnya di daerah gambut.
Provinsi Jambi dikenal sebagai daerah rawan karhutla karena sebagian besar wilayahnya merupakan lahan gambut dan perkebunan yang mudah terbakar. Kondisi ini diperburuk dengan musim kemarau yang diperkirakan berlangsung dari Juni hingga September 2025.
"Provinsi Jambi termasuk daerah yang rawan karhutla karena merupakan daerah perkebunan yang sebagian lahan gambut yang mudah terbakar, apalagi musim kemarau akan terjadi Juni hingga September mendatang," jelas Bachyuni.
Prakiraan Musim Kemarau dan Titik Panas
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jambi memprediksi curah hujan rendah hingga menengah (50-200 mm/bulan) pada Mei, Juni, dan Juli 2025. Musim kemarau diperkirakan dimulai pada akhir Mei hingga Juni 2025, dengan puncaknya pada Juni-Juli 2025. BMKG memprediksi musim kemarau akan berlangsung hingga Oktober 2025.
"Berdasarkan laporan perkiraan BMKG Jambi musim kemarau di Provinsi Jambi akan terjadi pada Mei hingga Oktober 2025," ungkap Bachyuni mengulang prediksi BMKG.
Dengan mempertimbangkan prediksi BMKG dan keberadaan 81 titik panas, kesiapsiagaan BPBD Jambi menjadi sangat krusial. Langkah-langkah antisipasi dan mitigasi yang telah dan akan dilakukan diharapkan mampu meminimalisir dampak buruk karhutla di Provinsi Jambi pada tahun 2025.
Koordinasi yang baik antara BPBD Provinsi Jambi dengan BPBD kabupaten/kota menjadi kunci keberhasilan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla. Pemantauan ketat di lapangan dan kesiapan peralatan pemadam kebakaran sangat penting untuk memastikan respon yang cepat dan efektif terhadap setiap kejadian karhutla.