Terungkap! Mengapa Investor Asing Lebih Suka Investasi Saham Jangka Panjang di RI?
Ekonom mengungkap alasan di balik preferensi investor asing terhadap investasi saham jangka panjang di Indonesia, menekankan pentingnya fundamental perusahaan dan transparansi BEI dalam investasi saham.

Jakarta, 05 Agustus – Investor asing, terutama yang berskala besar, cenderung memandang investasi di pasar saham Indonesia dari perspektif jangka panjang. Pandangan ini didasari oleh analisis mendalam terhadap aspek fundamental perusahaan dan kondisi ekonomi nasional. Demikian disampaikan Ekonom Pasar Modal, Satrio Dipo Ramli, di Jakarta.
Menurut Dipo, para investor global tidak terlalu terpaku pada fluktuasi harian pasar. Mereka lebih fokus pada kesehatan finansial, prospek pendapatan, dan kualitas manajemen perusahaan yang menjadi target investasi. Hal ini menunjukkan pendekatan yang sangat fundamental dalam pengambilan keputusan investasi mereka di Indonesia.
Pernyataan Dipo ini relevan dengan rencana Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk kembali membuka informasi kode domisili investor. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan integritas pasar modal, yang pada gilirannya dapat menarik lebih banyak investasi berkualitas.
Fokus Fundamental, Bukan Fluktuasi Harian
Satrio Dipo Ramli menjelaskan bahwa investor asing berskala besar memiliki strategi investasi yang berorientasi pada jangka panjang. Mereka tidak terpengaruh oleh pergerakan harga saham harian atau sentimen pasar sesaat. Sebaliknya, keputusan investasi mereka didasarkan pada evaluasi komprehensif terhadap fundamental ekonomi Indonesia dan kinerja perusahaan.
Aspek fundamental yang menjadi sorotan utama meliputi pertumbuhan ekonomi negara, stabilitas politik, serta kesehatan keuangan perusahaan. Investor meneliti laporan keuangan, proyeksi pendapatan, dan efisiensi operasional. Mereka juga sangat memperhatikan kualitas tata kelola perusahaan dan integritas manajemen, yang dianggap krusial untuk keberlanjutan bisnis.
Dipo menambahkan bahwa investor asing semacam ini tidak terlalu pusing dengan likuiditas harian. Mereka cenderung menahan investasi dalam kurun waktu yang lama, sehingga tidak memerlukan transaksi jual-beli yang sering. Pendekatan ini mencerminkan keyakinan kuat terhadap potensi pertumbuhan jangka panjang pasar modal Indonesia.
Transparansi Pasar Modal: Kode Domisili Kembali Dibuka
Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk membuka kembali informasi kode domisili investor domestik dan asing mulai September 2025. Kebijakan ini sebelumnya sempat ditutup pada tahun 2021. Pembukaan kembali ini akan memungkinkan distribusi data kode domisili beserta aktivitas transaksi pada akhir sesi 1 perdagangan, tidak hanya pada akhir sesi 2.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, menyatakan bahwa persiapan teknis sedang dilakukan untuk implementasi kebijakan ini. Ia berharap proses ini berjalan lancar, mengingat pentingnya transparansi bagi ekosistem pasar modal. Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan BEI untuk meningkatkan kualitas pasar.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon, Inarno Djajadi, menyambut baik rencana BEI. Menurut Inarno, kebijakan ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan transparansi, likuiditas, dan integritas perdagangan di pasar modal Indonesia. Informasi yang lebih terbuka diharapkan dapat membangun kepercayaan investor dan menciptakan lingkungan investasi yang lebih sehat.