Terungkap! Proyek Listrik Terbengkalai Sejak 2010 di Papua Kini Dipercepat: Menteri Bahlil Pastikan Pemerataan Listrik Papua Hingga Pelosok
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memastikan komitmen pemerintah untuk pemerataan listrik Papua hingga pelosok, termasuk percepatan proyek PLTM Wabudori yang sempat terhenti.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan komitmen pemerintah untuk menghadirkan akses listrik yang merata hingga ke pelosok pedalaman Papua. Kunjungan kerja ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto guna memastikan seluruh wilayah Indonesia, dari Aceh hingga Papua, terlayani kebutuhan listriknya. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup warga dan mendorong aktivitas ekonomi di daerah terpencil.
Pada Jumat (25/7), Bahlil melakukan peninjauan langsung ke Kabupaten Supiori, Papua, setelah sebelumnya singgah di Kepulauan Yapen dan Pulau Owi. Kunjungan ini fokus pada percepatan program listrik desa serta meninjau rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Wabudori. Proyek strategis ini diharapkan menjadi solusi permanen bagi ketersediaan listrik di wilayah tersebut.
Dalam keterangannya pada Sabtu (26/7) di Jakarta, Menteri Bahlil menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, PLN, dan pemerintah daerah. Kolaborasi ini krusial untuk memastikan pembangunan infrastruktur listrik berjalan lancar tanpa hambatan administratif maupun teknis. Fokus tidak hanya pada pembangunan pembangkit, tetapi juga percepatan penyambungan listrik ke rumah tangga yang sudah berjejaring.
Komitmen Pemerintah untuk Pemerataan Listrik Papua
Menteri Bahlil Lahadalia secara langsung mengawal program pemerataan listrik di Papua, sebuah inisiatif vital untuk pembangunan nasional. Ia menegaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan akses listrik yang memadai, terlepas dari lokasi geografis mereka. Program ini mencerminkan visi pemerintah untuk menciptakan keadilan sosial dan ekonomi di seluruh pelosok negeri.
Kunjungan kerja Bahlil ke Supiori, Yapen, dan Owi menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengatasi tantangan distribusi listrik di daerah terpencil. Ia meminta agar semua pihak terkait, termasuk PLN dan pemerintah daerah, bekerja sama secara simultan. Hal ini untuk menghindari kendala yang dapat menghambat proses konstruksi dan penyaluran listrik.
Selain itu, Menteri Bahlil juga menyoroti pentingnya alokasi dana untuk penyambungan listrik rumah tangga. Banyak rumah yang sudah memiliki jaringan namun belum teraliri arus listrik. Ia meminta agar anggaran Kementerian ESDM segera dialokasikan untuk menyelesaikan persoalan ini, memastikan listrik benar-benar sampai ke setiap rumah.
Percepatan Proyek PLTM Wabudori: Energi Bersih untuk Papua
Salah satu fokus utama kunjungan Menteri Bahlil adalah percepatan pembangunan PLTM Wabudori di Sungai Wabudori, Distrik Supiori Barat. Proyek ini memiliki kapasitas 1,2 Mega Watt (MW) dengan dua unit turbin masing-masing 600 kW. PLTM ini dirancang untuk memasok listrik ke lebih dari 1.600 rumah tangga, memanfaatkan sumber energi bersih berbasis aliran air lokal.
Menariknya, proyek PLTM Wabudori ini sempat terhenti sejak tahun 2010 akibat kendala teknis dan administratif. Menteri Bahlil menegaskan bahwa proyek ini harus segera dilanjutkan. Meskipun jadwal awal Commercial Operation Date (COD) adalah 2029, ia menargetkan percepatan operasional paling lambat awal 2028, atau bahkan akhir 2027 jika memungkinkan.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menambahkan bahwa seluruh komponen proyek akan memenuhi standar keberlanjutan. Proyek ini juga berkomitmen untuk memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong kemandirian energi dan industri lokal.
Dampak Ekonomi dan Sinergi Pembangunan Listrik
Pembangunan infrastruktur listrik, khususnya PLTM Wabudori, diharapkan membawa dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi lokal di Papua. Bupati Supiori, Heronimus Mansoben, menyambut baik perhatian pemerintah pusat ini. Ia berharap proyek tersebut tidak hanya menyelesaikan masalah listrik, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru.
Sektor perikanan dan pariwisata diyakini akan menjadi penerima manfaat utama dari ketersediaan listrik yang stabil. Dengan pasokan listrik yang memadai, aktivitas ekonomi dapat berjalan lebih efisien dan produktif. Hal ini akan mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja baru.
Pemerintah daerah Supiori menyatakan kesiapan penuh untuk memfasilitasi pembangunan ini agar berjalan lancar tanpa hambatan. Sinergi antara pemerintah pusat, PLN, dan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan proyek. Menteri Bahlil berharap Papua dapat menjadi contoh pengembangan energi bersih dan berkelanjutan, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata dan inklusif.