Tiga Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) Baru Ditemukan di Batam
Kota Batam, Kepulauan Riau, menemukan tiga objek diduga cagar budaya (ODCB) baru berupa dua nisan bersejarah dan artefak keramik bawah laut yang akan diteliti lebih lanjut pada tahun 2025 untuk potensi pengembangan wisata sejarah.

Kota Batam, Kepulauan Riau, kembali menambah daftar kekayaan sejarah dan budayanya. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam baru-baru ini mengumumkan penemuan tiga Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) baru yang menarik perhatian para ahli. Penemuan ini terdiri dari dua buah nisan kuno dan artefak keramik bawah laut, semuanya menyimpan potensi besar untuk pengembangan wisata sejarah di Batam.
Penemuan Bersejarah di Batam
Penemuan pertama adalah sebuah nisan dengan tipologi Pasai yang diperkirakan berasal dari abad ke-15. Nisan bersejarah ini ditemukan di Bengkong Laut, Kecamatan Bengkong. Penemuan kedua berupa nisan dengan tipologi Aceh yang ditemukan di Kampung Tua Belian, sebuah kampung tua di pesisir utara Batam. Kedua penemuan ini memberikan petunjuk berharga tentang sejarah dan perkembangan budaya di wilayah tersebut.
Yang paling menarik adalah penemuan ketiga, yaitu artefak keramik yang ditemukan di bawah laut perairan Pulau Abang. Keramik ini diduga berasal dari masa Kesultanan Aceh pada periode pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Penemuan bawah laut ini sangat menarik karena berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi museum bawah laut, sebuah proyek yang saat ini sedang dirancang oleh pemerintah Kota Batam di kawasan Pulau Abang.
Proses Kajian dan Verifikasi
Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata, menjelaskan bahwa ketiga temuan ODCB ini dilaporkan oleh masyarakat dan telah dicatat oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Batam. Proses kajian lebih lanjut terhadap ketiga objek ini akan dimulai pada Mei 2025.
Raja Zulkarnain, anggota TACB Kota Batam, menjelaskan tahapan kajian yang akan dilakukan. "Mulai Mei, kami akan mengusulkan nama-nama dari ODCB tersebut, lalu kami akan melakukan kajian secara bertahap," ujarnya. Kajian ini akan mencakup pengumpulan data, verifikasi lapangan, dan menerima laporan dari berbagai narasumber.
Saat ini, Batam telah mencatat sekitar 20 ODCB yang menunggu kajian. Disbudpar Kota Batam menargetkan lima objek untuk ditetapkan sebagai cagar budaya baru di tahun mendatang. Penemuan ini diharapkan dapat memperkaya khazanah budaya Batam dan menjadi daya tarik wisata baru.
Potensi Wisata Sejarah dan Budaya
Pemerintah Kota Batam melalui Disbudpar Batam berharap penemuan-penemuan ini dapat dikaji secara menyeluruh dan memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai cagar budaya resmi. Ketiga ODCB ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata berbasis sejarah dan budaya, sehingga dapat meningkatkan perekonomian lokal dan memperkenalkan kekayaan sejarah Batam kepada dunia.
Dengan penemuan ODCB baru ini, Batam semakin memperkuat posisinya sebagai kota dengan kekayaan sejarah dan budaya yang luar biasa. Proses kajian yang akan dilakukan diharapkan dapat menghasilkan data yang akurat dan komprehensif, sehingga dapat mendukung pelestarian dan pengembangan potensi wisata sejarah di Batam.
Ke depannya, diharapkan akan lebih banyak lagi penemuan-penemuan serupa yang dapat menambah kekayaan budaya dan sejarah Kota Batam. Partisipasi masyarakat dalam pelaporan penemuan-penemuan ini sangat penting untuk mendukung upaya pelestarian cagar budaya.