Biak Numfor Latih 17 Tenaga Ahli Cagar Budaya
Pemerintah Kabupaten Biak Numfor melatih 17 tenaga ahli cagar budaya untuk membantu proses penetapan cagar budaya di daerah tersebut, dengan target memiliki 5-7 ahli pada tahun 2025.

Pemerintah Kabupaten Biak Numfor serius melestarikan warisan budayanya. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Biak Numfor baru saja melatih 17 tenaga ahli cagar budaya (TACB). Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas daerah dalam menetapkan dan mengelola cagar budaya. Para ahli ini akan berperan penting dalam proses identifikasi dan penetapan berbagai situs bersejarah di Kabupaten Biak Numfor.
Kepala Disdikbud Biak Numfor, Kamaruddin, mengungkapkan target ambisius. "Pada tahun 2025, kami menargetkan sudah memiliki 5-7 tenaga ahli cagar budaya di Kabupaten Biak Numfor," ujarnya di Biak, Sabtu (18/1). Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk melindungi dan melestarikan kekayaan budaya lokal.
Para TACB yang telah dilatih akan memiliki tugas penting. Mereka berwenang memberikan rekomendasi kepada Bupati terkait penetapan, pemeringkatan, bahkan penghapusan status cagar budaya. Prosesnya melibatkan pengumpulan data dan informasi dari berbagai sumber, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan tokoh adat.
Tugas-tugas TACB meliputi meminta keterangan dari berbagai pihak yang mengajukan objek sebagai cagar budaya. Mereka juga bertugas memeriksa kelengkapan berkas usulan dan merekomendasikan objek yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya. Hal ini memastikan proses penetapan cagar budaya berjalan transparan dan sesuai aturan.
Proses penetapan sendiri melibatkan tahapan verifikasi dan validasi yang ketat. Para TACB akan mengevaluasi apakah objek yang diusulkan memenuhi kriteria sebagai cagar budaya. Setelah melalui proses evaluasi yang komprehensif, mereka akan memberikan rekomendasi kepada Bupati untuk pengambilan keputusan final.
Rekomendasi dari tim ahli cagar budaya menjadi pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan. Bupati atau kepala daerah setempat akan mempertimbangkan masukan dari para ahli sebelum menetapkan suatu objek sebagai cagar budaya. Dengan demikian, diharapkan proses penetapan cagar budaya lebih obyektif dan berlandaskan data yang akurat.
Beberapa objek cagar budaya yang diusulkan antara lain museum bawah laut di Kepulauan Nusi Padaido dan Aimando. Usulan-usulan ini menunjukkan potensi besar Kabupaten Biak Numfor dalam pengembangan pariwisata berbasis budaya. Dengan adanya tenaga ahli yang terlatih, diharapkan proses pengelolaan dan pelestarian cagar budaya di Biak Numfor semakin optimal.
Pelatihan TACB ini merupakan langkah strategis dalam upaya pelestarian cagar budaya di Biak Numfor. Dengan adanya para ahli yang berkompeten, diharapkan pengelolaan cagar budaya dapat dilakukan secara profesional dan berkelanjutan, sehingga warisan budaya lokal tetap terjaga untuk generasi mendatang. Proses ini juga diharapkan dapat meningkatkan pariwisata berbasis budaya di wilayah tersebut.