Tilang Elektronik via WhatsApp: 10 Pelanggaran Sasaran, Polda Metro Jaya
Polda Metro Jaya menerapkan tilang elektronik (ETLE) via WhatsApp, menargetkan 10 jenis pelanggaran lalu lintas, dengan data nomor ponsel diambil dari registrasi STNK.

Polda Metro Jaya resmi memberlakukan tilang elektronik (ETLE) berbasis WhatsApp. Sistem ini mengirimkan notifikasi pelanggaran langsung ke nomor ponsel pemilik kendaraan. Inovasi ini diluncurkan pada Jumat, 17 Januari 2024, di Jakarta, dan menargetkan 10 jenis pelanggaran lalu lintas.
Menurut AKBP Ojo Ruslani, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, sepuluh pelanggaran yang menjadi sasaran ETLE via WhatsApp meliputi: ganjil genap, marka jalan, rambu lalu lintas, kecepatan berlebih, menerobos lampu merah, melawan arus, tidak pakai helm, tidak pakai sabuk pengaman, plat nomor palsu, dan menerobos jalur TransJakarta. Penerapan sistem ini diharapkan meningkatkan efektivitas dan efisiensi penindakan pelanggaran.
Sistem ini memanfaatkan data nomor ponsel yang terdaftar saat proses registrasi STNK melalui Electronic Registration and Identification (ERI) Lantas Polda Metro Jaya. Pemilik kendaraan wajib mencantumkan nomor ponsel mereka saat mendaftarkan STNK. Dengan demikian, polisi memiliki akses untuk mengirimkan notifikasi tilang melalui WhatsApp atau aplikasi Cakra Presisi.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman, menjelaskan bahwa digitalisasi ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penindakan. Sebelumnya, pemberitahuan tilang ETLE dilakukan melalui surat konvensional. Kini, prosesnya lebih cepat dan praktis melalui pesan WhatsApp.
Inovasi ini tentunya membutuhkan dukungan data nomor ponsel yang akurat. Oleh karena itu, penting bagi pemilik kendaraan untuk memastikan data pada STNK selalu terupdate, termasuk nomor ponsel yang aktif dan dapat dihubungi.
Ke depannya, sistem ini diharapkan dapat mengurangi beban administrasi dan mempercepat proses penindakan pelanggaran lalu lintas. Dengan demikian, diharapkan juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib berlalu lintas.
Penerapan ETLE via WhatsApp merupakan bagian dari upaya modernisasi kepolisian dalam menegakkan hukum di bidang lalu lintas. Langkah ini sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era digital saat ini. Polisi berharap sistem ini dapat memberikan dampak positif terhadap keamanan dan ketertiban berlalu lintas di Jakarta.
Dengan adanya sistem ini, diharapkan masyarakat akan lebih tertib berlalu lintas karena proses penindakan pelanggaran menjadi lebih cepat dan transparan. Selain itu, sistem ini juga mengurangi potensi manipulasi dan penyelewengan dalam proses penilangan.