Tim Baznas Evakuasi Korban Banjir Jakarta dan Bekasi
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kerahkan tim untuk evakuasi dan memberikan bantuan kepada korban banjir di Jakarta dan Bekasi, termasuk penyediaan makanan berbuka puasa selama Ramadan.

Banjir yang melanda Jakarta dan Bekasi pada 4 Maret 2024 telah memaksa Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk segera turun tangan. Apa yang dilakukan? Siapa yang terlibat? Di mana lokasi bencana? Kapan aksi penyelamatan dilakukan? Mengapa Baznas terlibat? Dan bagaimana proses evakuasi dilakukan? Jawabannya adalah: Baznas mengerahkan Unit Kesiapsiagaan Bencana (BTB) untuk menyelamatkan dan mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Jakarta dan Bekasi. Evakuasi dilakukan pada tanggal 4 Maret 2024 di sejumlah wilayah, termasuk Jati Asih (Bekasi) dan Cillitan, Cawang, serta Kramat Jati (Jakarta Timur). Baznas turun tangan karena memiliki komitmen untuk membantu masyarakat yang terkena bencana.
Proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan perahu karet untuk membawa warga ke tempat yang lebih aman. Tidak hanya evakuasi, Baznas juga mengumpulkan data kebutuhan mendesak para korban banjir. Hal ini menunjukkan kepedulian Baznas terhadap permasalahan bencana di Indonesia dan komitmennya untuk membantu masyarakat yang terdampak.
Kepala Bagian Distribusi dan Pendayagunaan Baznas, Saidah Sakwan, menyatakan, "Baznas langsung merespon bencana ini dengan menerjunkan tim BTB untuk membantu proses evakuasi korban banjir ke tempat yang lebih aman di pengungsian." Pernyataan ini menekankan kecepatan respon dan kesigapan Baznas dalam menghadapi bencana alam.
Evakuasi di Jati Asih dan Sekitarnya
Wakil Kepala BTB, Taufiq Hidayat, menjelaskan lebih detail mengenai operasi penyelamatan. Ia mengungkapkan bahwa timnya telah berhasil menyelamatkan puluhan warga, termasuk lansia dan anak-anak. "Hari ini, 4 Maret, kami beroperasi di perumahan Kemang IFI, wilayah Jati Asih, Bekasi. Kami sudah di sini sejak pukul 6 pagi, menavigasi banjir dengan ketinggian antara dua hingga tiga meter," kata Hidayat.
Kondisi banjir yang cukup parah dengan ketinggian air mencapai 2-3 meter, menunjukkan tantangan yang dihadapi tim penyelamat dalam melakukan evakuasi. Kondisi ini membutuhkan peralatan dan keahlian khusus untuk memastikan keselamatan warga yang dievakuasi.
Selain evakuasi, tim Baznas juga fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar para korban. Dengan mempertimbangkan bulan Ramadan, Baznas menyediakan makanan berbuka puasa bagi para pengungsi. Hal ini menunjukkan kepedulian Baznas tidak hanya pada aspek penyelamatan, tetapi juga pada pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana, terutama di bulan suci Ramadan.
Bantuan Baznas Selama Ramadan
Hidayat menambahkan, "Menimbang bahwa kita saat ini berada di bulan Ramadan, tim dari Baznas menyiapkan paket makanan untuk berbuka puasa." Penyediaan makanan berbuka puasa ini merupakan bentuk kepedulian sosial Baznas yang mempertimbangkan kondisi khusus bulan Ramadan.
Langkah Baznas ini menunjukkan komitmen nyata dalam membantu masyarakat yang terkena musibah. Tidak hanya evakuasi, tetapi juga pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, menjadi prioritas dalam penanganan bencana ini. Respon cepat dan terukur dari Baznas patut diapresiasi dalam situasi darurat seperti ini.
Data yang dikumpulkan Baznas mengenai kebutuhan mendesak para korban banjir akan digunakan untuk penyaluran bantuan selanjutnya. Dengan demikian, bantuan yang diberikan akan lebih terarah dan efektif untuk memenuhi kebutuhan nyata para korban.
Secara keseluruhan, aksi cepat tanggap Baznas dalam membantu korban banjir di Jakarta dan Bekasi menunjukkan kepedulian dan komitmen lembaga ini dalam menghadapi bencana alam di Indonesia. Semoga bantuan yang diberikan dapat meringankan beban para korban dan mempercepat proses pemulihan.