Tim Medis KSRelief Bantu Operasi Jantung Anak di Indonesia
Tim medis KSRelief Raja Salman berkolaborasi dengan RSJPDHK Jakarta, menyelamatkan nyawa anak-anak Indonesia penderita penyakit jantung bawaan melalui 38 operasi dan peningkatan kapasitas dokter Indonesia.

Kerja Sama Tim Medis KSRelief dan Indonesia Sukseskan Operasi Jantung Anak
Jakarta, 31 Januari 2024 - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi kontribusi signifikan tim medis Pusat Bantuan Kemanusiaan Raja Salman (KSRelief) dalam meningkatkan layanan kesehatan jantung di Indonesia, khususnya bagi anak-anak. Kehadiran mereka tak hanya meningkatkan keterampilan dokter Indonesia, tetapi juga telah menyelamatkan banyak nyawa.
Dalam konferensi pers Kamis (30/1) di Jakarta, Menkes Budi menekankan pentingnya kolaborasi ini. Ia menjelaskan bahwa penyakit jantung koroner menyebabkan sekitar 500.000 kematian global setiap tahunnya. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan gencar memperluas layanan bedah jantung terbuka ke seluruh Indonesia.
Upaya Perluas Layanan Bedah Jantung Terbuka di Indonesia
Program perluasan layanan ini menunjukkan kemajuan signifikan. Dua tahun lalu, hanya 14 dari 34 provinsi yang mampu melakukan operasi jantung terbuka. Kini, angka tersebut meningkat menjadi 25 provinsi. Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK), rumah sakit rujukan nasional, menargetkan perluasan layanan ini ke seluruh 34 provinsi.
Standar minimal yang diterapkan dalam bedah jantung terbuka meliputi penggantian atau perbaikan katup jantung dan operasi bypass jantung. Kedua prosedur ini dibutuhkan oleh 70-75 persen pasien di Indonesia. Menkes optimis target penyelesaian perluasan layanan ini akan tercapai akhir tahun 2024.
Kontribusi Tim Medis KSRelief dalam Operasi Jantung Bawaan
Emad Bukhori, salah satu dokter KSRelief, mengungkapkan sambutan hangat yang diterima timnya di Indonesia mendorong mereka untuk kembali. Tim yang terdiri dari 28 personel, termasuk dokter jantung, dokter bedah jantung anak, dan perawat spesialis, berkolaborasi dengan RSJPDHK Jakarta. Mereka telah berhasil melakukan 38 operasi jantung bawaan pada anak-anak.
Selain tenaga medis, KSRelief juga memberikan bantuan berupa peralatan medis dan obat-obatan yang dibutuhkan selama operasi. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen bersama dalam meningkatkan akses layanan kesehatan jantung berkualitas tinggi bagi masyarakat Indonesia.
Kesimpulan
Kolaborasi antara tim medis KSRelief dan Kementerian Kesehatan Indonesia telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap layanan kesehatan jantung di Indonesia, terutama bagi anak-anak yang membutuhkan operasi jantung bawaan. Keberhasilan ini menandai pentingnya kerja sama internasional dalam meningkatkan akses kesehatan di negara berkembang.