TNI AL Evakuasi 17 Korban Tenggelamnya KM Putri Papua di Perairan Sorong
TNI Angkatan Laut berhasil mengevakuasi 17 orang dari kapal wisata KM Putri Papua yang tenggelam di perairan Sorong, Papua Barat Daya, setelah mengalami kerusakan mesin pada Selasa dini hari.
![TNI AL Evakuasi 17 Korban Tenggelamnya KM Putri Papua di Perairan Sorong](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/000214.212-tni-al-evakuasi-17-korban-tenggelamnya-km-putri-papua-di-perairan-sorong-1.jpg)
TNI AL Sigap Evakuasi Korban Tenggelamnya KM Putri Papua
Pada Selasa dini hari, 4 Juli 2023, sebuah peristiwa menegangkan terjadi di perairan Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Kapal wisata KM Putri Papua, milik Grand Komodo, mengalami kerusakan mesin dan akhirnya tenggelam. Beruntung, TNI Angkatan Laut dari Koarmada III, melalui KRI Matabongsang (MBS)-873, sigap melakukan evakuasi terhadap 17 korban jiwa. Kejadian ini menjadi sorotan dan menyoroti pentingnya keselamatan pelayaran di perairan Indonesia.
Kronologi kejadian bermula pukul 05.47 WIT, ketika Sops Koarmada III menerima laporan melalui WhatsApp mengenai kerusakan mesin KM Putri Papua di posisi 1° 35,934’ LS - 130° 55,506’ BT. Koarmada III langsung memerintahkan KRI Matabongsang-873 untuk segera melakukan evakuasi, mengingat jarak lokasi kapal yang dilaporkan sekitar 12 Nautical Miles (NM).
KRI Matabongsang tiba di lokasi pukul 07.22 WIT, namun KM Putri Papua tak terlihat. Pencarian dilakukan ke arah timur sembari menghubungi kapal tersebut. Kontak visual berupa asap akhirnya ditemukan pukul 07.46 WIT di posisi 01° 35,666’ LS - 131° 00,440’ BT (jarak 4 NM). Beberapa menit kemudian, sinyal radio dari KM Putri Papua diterima, namun sayangnya, sinyal tersebut hilang.
KRI Matabongsang segera mendekati lokasi. Pukul 08.00 WIT, evakuasi korban dilakukan dengan menggunakan sekoci, saat KM Putri Papua sudah dalam kondisi tenggelam. Proses evakuasi berhasil menyelamatkan 17 orang; delapan ABK WNI dan sembilan penumpang (tiga WNI dan enam WNA).
Dua ABK mengalami cedera; satu mengalami kuku tercabut dan lainnya trauma akibat reruntuhan kapal. Setelah mengevakuasi seluruh korban pukul 08.05 WIT, KRI Matabongsang menghubungi Syahbandar Sorong untuk melaporkan posisi tenggelamnya kapal, sebagai tanda bahaya bagi navigasi kapal lain.
Selanjutnya, dari pukul 08.10 hingga 08.50 WIT, pendataan personel dan material dilakukan, serta pertolongan pertama diberikan kepada korban luka. Pukul 08.55 WIT, KRI Matabongsang berlayar menuju Lantamal XIV Sorong (jarak sekitar 55 NM, 4 jam pelayaran) untuk perawatan medis dan memastikan keselamatan seluruh korban.
Keberhasilan evakuasi ini menunjukkan kesigapan TNI Angkatan Laut dalam merespons keadaan darurat di laut, sekaligus menegaskan komitmen mereka dalam menjaga keselamatan pelayaran dan membantu masyarakat maritim yang mengalami musibah. Kecepatan respon dan koordinasi yang baik menjadi kunci keberhasilan operasi penyelamatan ini.