TNI AU Tingkatkan Kemampuan SAR dan Survival Prajuritnya
TNI Angkatan Udara menggelar seminar untuk meningkatkan kemampuan prajuritnya dalam bidang pencarian dan pertolongan (SAR) serta survival, demi mendukung keselamatan operasional dan misi penerbangan.

TNI Angkatan Udara (TNI AU) menggelar seminar search and rescue (SAR) dan survival di Skadik 304, Jakarta Timur, pada Selasa (18/3) lalu. Seminar ini diikuti oleh 30 prajurit TNI AU dan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka dalam menjalankan tugas dengan aman. Kegiatan ini merupakan inisiatif Pusat Kelaikan Keselamatan Terbang dan Kerja TNI Angkatan Udara (Puslaiklambangjaau) dan merupakan bagian integral dari tekad TNI AU untuk mewujudkan visi AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis).
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Ardi Syahri, menjelaskan bahwa seminar ini merupakan langkah strategis untuk mendukung keselamatan operasional penerbangan dan kerja di lingkungan TNI AU. Menurutnya, peningkatan kemampuan SAR dan survival sangat penting untuk mengurangi risiko operasional yang tinggi, terutama di lingkungan militer yang melibatkan teknologi canggih.
Hal senada disampaikan oleh Dirlambangja Puslaiklambangjaau, Marsekal Pertama TNI Ronny Irianto Moningka. Ia menekankan bahwa lingkungan kerja TNI AU melibatkan teknologi tinggi, mulai dari pesawat tempur hingga alutsista lainnya. Oleh karena itu, prajurit harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk memastikan keselamatan diri saat mengoperasikan alutsista tersebut. "Kegiatan penerbangan dan kerja memiliki potensi risiko yang tinggi, terutama dalam lingkungan militer. Oleh karena itu, pemahaman tentang SAR dan survival menjadi krusial dalam mengurangi dampak risiko operasional," tegas Ronny.
Penguasaan Teknologi dan Keselamatan
Seminar ini difokuskan pada peningkatan kemampuan prajurit TNI AU dalam menghadapi situasi darurat dan menjalankan prosedur keselamatan kerja. Materi yang disampaikan mencakup berbagai aspek, mulai dari teknik pencarian dan pertolongan, prosedur evakuasi, hingga strategi bertahan hidup dalam kondisi sulit. Para peserta juga diberikan pelatihan praktis untuk memperdalam pemahaman mereka.
Dengan semakin kompleksnya teknologi yang digunakan dalam operasional TNI AU, pengetahuan dan keterampilan SAR dan survival menjadi semakin penting. Kemampuan untuk menyelamatkan diri dan orang lain dalam situasi darurat merupakan aset berharga yang harus dimiliki oleh setiap prajurit.
Puslaiklambangjaau berharap seminar ini dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan prajurit TNI AU dalam menerapkan prosedur keselamatan kerja. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir risiko kecelakaan dan memastikan keselamatan seluruh personel selama menjalankan tugas.
Melalui pelatihan ini, TNI AU berupaya untuk memastikan bahwa prajuritnya tidak hanya mampu melaksanakan tugas operasional dengan sukses, tetapi juga mampu memastikan keselamatan diri mereka sendiri. Ini sejalan dengan komitmen TNI AU untuk menempatkan keselamatan personel sebagai prioritas utama.
Tekad AMPUH TNI AU
Inisiatif ini selaras dengan visi TNI AU yang bertekad untuk menjadi AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis). Aspek humanis dalam visi ini menekankan pentingnya keselamatan dan kesejahteraan prajurit. Dengan meningkatkan kemampuan SAR dan survival, TNI AU menunjukkan komitmennya untuk melindungi dan memberdayakan personelnya.
Seminar ini bukan hanya sekadar pelatihan teknis, tetapi juga merupakan investasi dalam sumber daya manusia TNI AU. Dengan prajurit yang terlatih dan terampil dalam bidang SAR dan survival, TNI AU semakin siap menghadapi berbagai tantangan dan memastikan keberhasilan setiap misi yang diemban.
Ke depan, TNI AU berencana untuk terus meningkatkan program pelatihan dan pengembangan kemampuan prajuritnya di berbagai bidang, termasuk SAR dan survival. Hal ini untuk memastikan kesiapan operasional yang optimal dan menjaga keselamatan seluruh personelnya.
Dengan demikian, peningkatan kemampuan SAR dan survival ini bukan hanya untuk kepentingan individu, tetapi juga untuk mendukung kesiapan operasional TNI AU secara keseluruhan dalam menjalankan tugasnya menjaga kedaulatan negara.