TNI-Polri Musnahkan Ribuan Amunisi Perang Dunia II di Tanimbar
TNI dan Polri di Kepulauan Tanimbar, Maluku, berhasil memusnahkan ribuan amunisi dan bahan peledak sisa Perang Dunia II yang ditemukan Satgas Pam Puter 2017 di Desa Linggat, proses pemusnahan dilakukan dengan aman dan lancar melibatkan unsur adat setempa
![TNI-Polri Musnahkan Ribuan Amunisi Perang Dunia II di Tanimbar](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/01/160046.752-tni-polri-musnahkan-ribuan-amunisi-perang-dunia-ii-di-tanimbar-1.jpeg)
Penemuan dan Pemusnahan Amunisi Perang Dunia II di Tanimbar
Tim gabungan TNI dan Polri di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, berhasil memusnahkan ribuan amunisi dan bahan peledak sisa Perang Dunia II. Penemuan ini merupakan hasil kerja keras Satuan Tugas Pengamanan Pulau Terluar (Satgas Pam Puter) 2017 di Desa Linggat, Kecamatan Selwaru. Proses pemusnahan yang dilakukan menunjukkan sinergi apik antara TNI dan Polri dalam menjaga keamanan wilayah.
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. Areis Aminnulla, menjelaskan bahwa ribuan amunisi dan bahan peledak tersebut dimusnahkan oleh tim penjinak bom dari Detasemen Gegana. Pemusnahan dilakukan berdasarkan surat perintah Kapolda Maluku Nomor: 61/I/OPS.4.5./2025, tertanggal 17 Januari 2025. Surat perintah tersebut memerintahkan pendisposalan amunisi dan bahan peledak sisa Perang Dunia II yang ditemukan Satgas Pam Puter 2017.
Jenis Amunisi yang Dimusnahkan
Jenis amunisi yang dimusnahkan cukup beragam dan berbahaya. Di antara ribuan amunisi tersebut, terdapat satu bom udara Munisi Kaliber Besar (MKB), 18 butir ranjau Anti Tank (AT), 34 butir hukum ledak / Work Hard, 6 butir ranjau anti personel, 2 butir proyektil 76 mm, 3.634 butir amunisi garend 7,62, dan empat butir amunisi campuran. Jumlah dan jenis amunisi ini menunjukkan skala besarnya operasi pemusnahan tersebut.
Proses Pemusnahan yang Terintegrasi
Sebelum pemusnahan, dilakukan apel gabungan dan pengecekan personel yang dipimpin Wadanden Gegana AKP. W. Matulessy. Personel gabungan dari Detasemen Gegana, Polsek Selaru, Koramil 1507-03/Selaru, dan Angkatan Laut (AL) bekerja sama mengangkat amunisi dari Markas Koramil 1507-03/Selaru ke lokasi pemusnahan di Desa Adaut Komen. Lokasi dipilih jauh dari pemukiman warga untuk menjamin keselamatan.
Aspek Adat dan Keamanan
Kombes Areis menambahkan bahwa sebelum proses pemusnahan, dilakukan prosesi adat oleh tokoh adat Desa Selaru, dilanjutkan dengan doa oleh Pendeta setempat. Hal ini menunjukkan penghormatan terhadap budaya lokal. Proses pemusnahan sendiri berjalan aman dan lancar berkat kerja sama dan profesionalisme tim gabungan TNI dan Polri.
Kesimpulan
Operasi pemusnahan amunisi dan bahan peledak sisa Perang Dunia II di Kepulauan Tanimbar merupakan contoh nyata kerjasama TNI dan Polri dalam menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat. Proses yang terencana dan melibatkan unsur adat menunjukkan komitmen untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan bijak dan profesional.