TNI Ubah Taktik Tempur Lawan OPM: Adaptasi dan Modernisasi
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto umumkan perubahan taktik tempur TNI untuk menghadapi OPM, terinspirasi dari modernisasi militer Australia, guna meningkatkan efektivitas dan adaptasi dengan perkembangan zaman.

Jakarta, 1 Januari 2024 - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengumumkan perubahan strategi tempur TNI dalam menghadapi Organisasi Papua Merdeka (OPM). Perubahan ini merupakan hasil evaluasi berbagai taktik di lapangan, dengan tujuan meningkatkan efektivitas operasi dan menunjukkan kesiapan TNI dalam menghadapi ancaman modern.
Dalam rapat pimpinan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jenderal Agus menyatakan bahwa perubahan taktik ini bertujuan untuk membuat OPM berpikir dua kali sebelum menyerang. Ia menegaskan, "OPM kalau mau nyerang kita itu mikir-mikir. Kita diserang, pasti dia yang hancur."
Jenderal Agus menjelaskan bahwa modernisasi taktik ini didorong oleh kebutuhan untuk merevisi doktrin perang TNI yang dinilai sudah usang. Doktrin yang sudah lama perlu diadaptasi agar kemampuan taktis prajurit dan peralatan tempur TNI bisa sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi terkini. Hal ini penting untuk menjaga efektivitas dan keamanan pasukan di lapangan.
Sebagai contoh, Jenderal Agus menyinggung kunjungannya ke Australia. Ia menyebutkan, "Kemarin, saya ke Australia, taktik infanteri 100 persen diubah dan mereka berubah doktrin selama 3 atau 5 tahunan." Pengalaman Australia ini menginspirasi TNI untuk melakukan perubahan yang lebih signifikan dan berkelanjutan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Jenderal Agus mengajak seluruh jajaran TNI untuk aktif berpartisipasi dalam proses perubahan. Ia mendorong para perwira, baik senior maupun junior, untuk saling bertukar ide dan gagasan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antar perwira dalam memodernisasi doktrin perang TNI. Jenderal Agus menyatakan, "Jadi kita semuanya harus menjadi agen perubahan, keluarkan ide-ide yang bagus sesuai dengan penugasan kita di lapangan."
Meskipun perubahan taktik ini diumumkan, detail spesifik mengenai doktrin perang TNI yang dianggap usang dan perubahan yang telah diterapkan belum dijelaskan secara rinci oleh Panglima TNI. Informasi lebih detail kemungkinan akan disampaikan di kemudian hari.
Perubahan taktik tempur TNI ini menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan menghadapi berbagai tantangan keamanan. Modernisasi dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi serta strategi musuh merupakan kunci keberhasilan dalam menjaga kedaulatan negara.