Tol Betung-Tempino-Jambi: Pangkas Waktu Tempuh Drastis, Perkuat Konektivitas Trans Sumatera
Menteri PU Dody Hanggodo tegaskan kehadiran Tol Betung-Tempino-Jambi akan memperkuat konektivitas Trans Sumatera, pangkas waktu tempuh dan dorong ekonomi baru.

Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, baru-baru ini menegaskan pentingnya kehadiran Jalan Tol Betung – Tempino – Jambi Seksi Tempino – Interchange Ness. Proyek infrastruktur vital ini diharapkan mampu memperkuat konektivitas jaringan jalan tol di Pulau Sumatera. Keberadaannya juga bertujuan untuk mempercepat distribusi barang dan jasa, serta meningkatkan efisiensi logistik.
Pernyataan tersebut disampaikan Dody Hanggodo terkait pelaksanaan Uji Laik Fungsi dan Operasi (ULFO) pada Seksi 4 Tol Betung – Tempino – Jambi. Seksi Tempino – Interchange Ness di Kabupaten Muara Jambi menjadi fokus utama pengujian ini. Proses ULFO memastikan seluruh spesifikasi teknis dan kelengkapan jalan tol sesuai standar manajemen dan keselamatan lalu lintas.
Pembangunan jalan tol ini krusial untuk menurunkan biaya transportasi secara signifikan. Waktu tempuh antar wilayah akan terpangkas drastis, khususnya dari pusat-pusat industri di Sumatera Selatan menuju Jambi atau sebaliknya. Hal ini diharapkan dapat memicu pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru di sepanjang koridor Tol Betung-Tempino-Jambi.
Peran Strategis dan Manfaat Ekonomi Tol Betung-Tempino-Jambi
Kehadiran jalan tol sangat dibutuhkan untuk mengakselerasi pergerakan barang dan jasa. Dody Hanggodo menekankan bahwa infrastruktur ini akan meningkatkan efisiensi transportasi secara menyeluruh. Selain itu, biaya logistik yang selama ini menjadi beban dapat ditekan, memberikan dampak positif bagi pelaku usaha dan konsumen.
Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi dirancang untuk memangkas waktu tempuh secara signifikan. Sebagai contoh, perjalanan dari Bayung Lencir di Sumatera Selatan menuju Kota Jambi yang semula memakan waktu sekitar 3 jam melalui Jalan Lintas Sumatera, akan terpangkas drastis. Dengan beroperasinya Seksi 4, waktu tempuh hanya akan menjadi sekitar 45 menit dari Interchange Bayung Lencir ke Interchange Ness.
Pengurangan waktu tempuh dan efisiensi biaya ini tidak hanya memperlancar arus distribusi. Lebih jauh, jalan tol ini diharapkan mampu mendorong munculnya sentra-sentra ekonomi baru. Kawasan di sekitar jalur tol berpotensi berkembang menjadi pusat kegiatan bisnis dan industri, menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Progres Konstruksi dan Tahapan Pengoperasian Tol
Kementerian PU secara aktif melaksanakan Uji Laik Fungsi dan Operasi (ULFO) pada Tol Betung – Tempino – Jambi Seksi 4 Tempino – Interchange Ness. Pemeriksaan ini mencakup aspek struktur jalan utama, bahu jalan, sistem drainase, hingga rambu keselamatan. Kelengkapan dokumen administratif juga menjadi syarat utama sertifikasi pengoperasian.
ULFO merupakan rangkaian terakhir sebelum jalan tol ini dioperasikan secara penuh. Setelah mendapatkan laik fungsi dari Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dan Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari Ditjen Bina Marga Kementerian PU, jalan tol ini siap melayani pengguna. Progres fisik Seksi 4 saat ini telah mencapai 93,03 persen, dengan progres lahan 99,76 persen.
Secara keseluruhan, Jalan Tol Betung – Tempino – Jambi memiliki total panjang 170,73 km. Proyek ini terbagi menjadi empat seksi utama. Seksi 3 Bayung Lencir–Tempino sepanjang 34,10 km telah beroperasi penuh pada akhir tahun 2024. Sementara itu, Seksi 4 Tempino – Interchange Ness ditargetkan selesai konstruksinya pada kuartal III tahun 2025.
Progres konstruksi seksi lainnya juga terus berjalan. Seksi 1 Betung-Tungkal Jaya (62,38 km) terbagi menjadi dua paket, dengan Paket 1A mencapai 42 persen dan Paket 1B mencapai 2,75 persen per 25 Juli 2025. Seksi 2 Tungkal Jaya – Bayung Lencir (55,76 km) juga terbagi dua, dengan Seksi 2A mencapai 8,7% dan Seksi 2B mencapai 13,5% progres fisik.