TPPAS Legok Nangka: Siap Operasi 2028, Solusi Sampah Bandung Raya?
Pembangunan TPPAS Legok Nangka di Nagreg, Jawa Barat, tetap sesuai rencana dan ditargetkan beroperasi penuh pada 2028 untuk mengatasi krisis sampah di Bandung Raya, dengan dukungan teknologi waste-to-energy.

Bandung, 14 Februari 2024 - Kabar baik datang dari pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah Regional (TPPAS) Legok Nangka di Nagreg, Kabupaten Bandung. Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan proyek ini tetap on track dan siap beroperasi pada tahun 2028.
Infrastruktur Pendukung TPPAS Legok Nangka
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, baru-baru ini meninjau lokasi pembangunan. Ia menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur pendukung TPPAS Legok Nangka sudah berjalan lancar. Instalasi sanitasi landfill, misalnya, sudah terpasang dan siap digunakan untuk menampung residu pengelolaan sampah dari fasilitas utama.
Financial Close dan Dimulai Konstruksi Fisik
Pemprov Jabar menargetkan financial close pada Desember 2025. Artinya, semua persyaratan pembiayaan diharapkan sudah terpenuhi sehingga proyek dapat langsung memasuki tahap konstruksi fisik. Jika sesuai jadwal, pembangunan fisik akan dimulai pada Januari 2026. Tahap ini sangat krusial untuk memastikan proyek selesai tepat waktu.
Teknologi Waste-to-Energy
PT Jabar Environmental Solutions (JES) ditunjuk sebagai badan usaha pengelola dan akan bertanggung jawab atas pembangunan instalasi pengelolaan sampah. Instalasi ini akan menggunakan teknologi waste-to-energy dengan metode insinerator. Teknologi canggih ini dirancang untuk mengolah sampah dari lima kabupaten/kota di kawasan Bandung Raya. Proyeksi operasional penuh diperkirakan dua hingga tiga tahun setelah dimulainya konstruksi fisik, sehingga target operasi penuh pada 2028 tetap realistis.
Solusi Jangka Panjang Krisis Sampah Bandung Raya
Keberhasilan TPPAS Legok Nangka sangat penting mengingat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti diperkirakan hanya mampu bertahan hingga 2027. Pemprov Jabar berupaya memperpanjang usia pakai TPA Sarimukti hingga 2028 sebagai solusi sementara. Herman Suryatman menekankan pentingnya upaya bersama dalam mengurangi, memanfaatkan, dan mendaur ulang sampah. Partisipasi aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengurangi beban TPA Sarimukti dan memastikan transisi lancar ke TPPAS Legok Nangka.
Komitmen Pemprov Jabar
Pemprov Jabar berkomitmen penuh menyelesaikan proyek ini tepat waktu. Mereka menyadari pentingnya TPPAS Legok Nangka sebagai solusi jangka panjang permasalahan sampah di Bandung Raya. Herman Suryatman menegaskan komitmen Pemprov Jabar untuk bekerja keras agar TPPAS Legok Nangka dapat segera beroperasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat Jawa Barat. Proyek ini diharapkan tidak hanya mengatasi masalah sampah, tetapi juga berkontribusi dalam menghasilkan energi terbarukan.
Harapan dan Doa Restu
Herman Suryatman meminta doa restu dari warga Jawa Barat agar proyek TPPAS Legok Nangka berjalan lancar dan dapat segera beroperasi. Proyek ini diharapkan menjadi solusi pengelolaan sampah regional yang efektif dan berkelanjutan, sekaligus memberikan kontribusi pada pengembangan energi terbarukan di Jawa Barat. Dengan teknologi waste-to-energy, TPPAS Legok Nangka diharapkan mampu mengurangi dampak lingkungan dan menciptakan energi bersih.