Tradisi Sedekah di Masjid Mukomuko: Merawat Warisan Budaya Islami
Masyarakat Mukomuko, Bengkulu, tetap melestarikan tradisi sedekah makanan dan minuman di masjid-masjid dalam rangka memperingati Isra Miraj, sebagai wujud kebersamaan dan penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW.

Masyarakat Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, masih menjaga tradisi unik dalam memperingati Isra Miraj: sedekah makanan dan minuman di masjid-masjid. Tradisi ini terlihat jelas pada Minggu, 26 Januari 2024, saat sejumlah masjid menggelar pengajian Isra Miraj.
Amri Kurniadi, Kabag Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabupaten Mukomuko, menjelaskan bahwa tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun. Berbagai masjid tua, dari Kecamatan Lubuk Pinang hingga Air Rami, menjadi saksi bisu keakraban warga yang berbondong-bondong membawa makanan dan minuman ke masjid untuk acara tersebut. Mereka mendengarkan tausiah tentang perjalanan Nabi Muhammad SAW yang disampaikan oleh seorang dai.
Tak hanya di masjid, beberapa sekolah juga ikut serta merayakan Isra Miraj dengan kegiatan serupa. Siswa membawa aneka makanan untuk dibagikan, menunjukkan antusiasme generasi muda dalam melestarikan tradisi ini. Peringatan Isra Miraj sendiri telah menjadi agenda tahunan yang penting di Mukomuko.
Pemerintah daerah juga turut berpartisipasi, meskipun pelaksanaan masih menunggu ketersediaan anggaran. Terkadang, jadwal peringatan Isra Miraj di berbagai masjid bertabrakan karena puncaknya jatuh pada malam 27. Namun, hal ini tak menjadi masalah besar karena banyak dai yang siap mengisi pengajian di masjid-masjid yang membutuhkan.
Beberapa masjid dan mushola bahkan menjadwal ulang peringatan Isra Miraj mereka agar tidak bentrok dengan acara di masjid besar. Tradisi ini tak sekadar acara tahunan, melainkan upaya untuk mengingatkan kembali masyarakat akan perjalanan Nabi Muhammad SAW dan pentingnya sholat bagi umat muslim.
Keberlanjutan tradisi sedekah makanan ini menunjukkan kekayaan budaya dan nilai-nilai keagamaan yang kuat di masyarakat Mukomuko. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bagaimana masyarakat mampu menyatukan tradisi lokal dengan nilai-nilai keislaman, menciptakan harmoni dan kebersamaan.
Selain aspek keagamaan, tradisi ini juga berperan penting dalam mempererat tali silaturahmi antarwarga. Suasana berbagi dan kebersamaan yang tercipta menjadi momen berharga yang memperkuat ikatan sosial di tengah masyarakat Mukomuko.