Tragedi Tenggelamnya Kapal Tiga Putera: Pemprov Bengkulu Evaluasi Sektor Pariwisata
Kecelakaan kapal wisata Tiga Putera di Bengkulu yang menewaskan delapan orang mendorong Pemprov Bengkulu untuk mengevaluasi sektor pariwisata dan meningkatkan keamanan.

Kecelakaan kapal wisata Tiga Putera di perairan Pantai Malabero, Bengkulu, pada Minggu (11/5) sore, telah mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dari 107 penumpang dan awak kapal. Peristiwa ini telah mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sektor pariwisata di wilayah tersebut. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 15.20 WIB, saat kapal yang dikemudikan Edi Susanto berangkat dari Pulau Tikus menuju Kota Bengkulu. Mesin kapal mati beberapa kali hingga akhirnya kapal miring dan terbalik.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar, menyatakan bahwa evaluasi ini akan difokuskan pada perbaikan fasilitas dan prosedur keselamatan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan. "Jadi begini, dengan kejadian ini banyak yang harus dibenahi dan dievaluasi. Dimana menjadi tugas Dinas Pariwisata dan Kementerian Perhubungan Laut untuk saling memeriksa kembali apa saja yang menjadi tugas masing-masing," ujar Murlin Hanizar di Mapolresta Bengkulu, Selasa.
Evaluasi ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Perhubungan Laut, untuk meninjau kembali standar keselamatan dan prosedur operasional kapal wisata. Tujuannya adalah untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang dan meningkatkan kepercayaan wisatawan terhadap sektor pariwisata Bengkulu. Hal ini sangat penting mengingat potensi wisata alam Bengkulu yang cukup besar, namun perlu didukung oleh infrastruktur dan regulasi yang memadai.
Evaluasi Menyeluruh untuk Keamanan Wisatawan
Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Sudarno, juga menekankan pentingnya evaluasi dan koordinasi antar instansi terkait. Pihaknya telah berdiskusi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) dan pihak terkait seperti Basarnas dan TNI untuk mencegah terulangnya tragedi serupa. "Untuk mengantisipasi hal serupa kita telah berdiskusi dengan OPD dan pihak terkait nantinya kita akan menata ulang bagaimana kita bisa menyelamatkan pariwisata di Provinsi Bengkulu agar perjalanan wisata khususnya menuju Pulau Tikus bisa berjalan dengan baik," kata Kombes Pol Sudarno.
Evaluasi ini akan mencakup berbagai aspek, mulai dari kelaikan kapal, prosedur keselamatan, hingga pengawasan operasional kapal wisata. Pemprov Bengkulu berkomitmen untuk memperbaiki kekurangan yang ada dan meningkatkan standar keselamatan dalam sektor pariwisata. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan wisatawan dan memastikan keberlanjutan sektor pariwisata Bengkulu.
Selain itu, evaluasi juga akan mencakup aspek regulasi dan pengawasan. Diperlukan regulasi yang lebih ketat dan pengawasan yang lebih efektif untuk memastikan keselamatan wisatawan. Semua pihak terkait perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan pariwisata yang aman dan nyaman.
Kronologi Kejadian dan Korban
Kapal wisata Tiga Putera membawa 107 orang, terdiri dari 101 penumpang dan enam awak kapal, termasuk pemilik kapal. Dari jumlah tersebut, delapan orang meninggal dunia, tiga orang dirawat intensif di ruang ICU, dan sepuluh orang lainnya dirawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu. Sisanya, 99 orang dinyatakan selamat.
Berdasarkan kronologi kejadian, mesin kapal mati beberapa kali selama perjalanan dari Pulau Tikus ke Kota Bengkulu. Upaya mengisi bensin dilakukan, namun mesin kembali mati, hingga akhirnya kapal miring dan terbalik. Kejadian ini menyoroti pentingnya perawatan mesin dan prosedur keselamatan yang memadai dalam operasional kapal wisata.
Pemerintah Provinsi Bengkulu menghimbau masyarakat untuk selalu menggunakan alat transportasi yang aman dan memenuhi standar keselamatan. Evaluasi yang dilakukan diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan wisatawan di Bengkulu, khususnya dalam sektor pariwisata bahari.
Langkah-langkah jangka pendek yang diambil termasuk evaluasi menyeluruh dan imbauan kepada masyarakat untuk menggunakan transportasi yang aman. Namun, perbaikan sistemik dan regulasi yang lebih komprehensif diperlukan untuk mencegah tragedi serupa di masa depan. Pemprov Bengkulu berkomitmen untuk bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan tersebut.