Kapal Wisata Karam di Pantai Malabero Bengkulu, 7 Orang Meninggal
Tragedi kapal karam di Pantai Malabero, Bengkulu, menewaskan tujuh orang dan menyebabkan puluhan lainnya luka-luka; polisi telah melakukan olah TKP dan memeriksa nahkoda serta ABK.

Sebuah tragedi laut terjadi di perairan Pantai Malabero, Bengkulu, Minggu sore (11/5), ketika sebuah kapal wisata yang membawa 104 orang karam. Peristiwa ini mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Kapal wisata "Tiga Putra" yang membawa 98 wisatawan, satu nahkoda, dan lima anak buah kapal (ABK) tersebut, tengah dalam perjalanan pulang dari Pulau Tikus ketika nahas tersebut terjadi.
Polresta Bengkulu segera merespon kejadian ini dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Senin (12/5). Tim Inafis Polresta Bengkulu melakukan pengukuran kapal untuk mengetahui dimensi kapal yang membawa jumlah penumpang yang cukup signifikan tersebut. Garis polisi juga dipasang di kapal wisata yang naas tersebut. Proses investigasi ini bertujuan untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan dan memastikan tindakan pencegahan di masa mendatang.
Selain olah TKP, pihak kepolisian juga telah mengamankan nahkoda dan lima ABK kapal wisata Tiga Putra untuk dimintai keterangan lebih lanjut. "Sementara kita bawa ke Polresta Bengkulu dan kita mintai keterangan," terang Kasubdit Tipidter Polresta Bengkulu Ipda Muhammad Ego Fermana. Tujuh korban meninggal dunia telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu.
Penyelidikan dan Pemeriksaan Saksi
Polresta Bengkulu telah memeriksa nahkoda dan lima ABK kapal wisata Tiga Putra. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengungkap kronologi kejadian dan memastikan apakah ada kelalaian atau pelanggaran prosedur keselamatan yang menyebabkan tragedi ini. Ipda Revi Harisona dari Kasubnit Pidana Umum (Pidum) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bengkulu meminta kesabaran publik dan menjanjikan wawancara lebih lanjut dengan Kapolresta Bengkulu.
Selain memeriksa nahkoda dan ABK, polisi juga tengah menyelidiki penyebab utama kecelakaan. Dugaan sementara, mesin kapal mati di tengah perjalanan dan kapal terhantam ombak besar yang menyebabkan kebocoran dan akhirnya tenggelam. Angin kencang yang terjadi pada Minggu sore juga diduga menjadi faktor penyebab kecelakaan ini.
Polisi juga telah menutup sementara akses perjalanan ke Pulau Tikus menggunakan kapal wisata Tiga Putra. Langkah ini diambil sebagai tindakan pencegahan sementara hingga penyelidikan selesai dan dipastikan keamanan perjalanan laut tersebut terjamin.
Korban dan Kondisi Penumpang
Dari 104 penumpang, tujuh orang meninggal dunia, yaitu Edi Susanto, Rahmad, Andri, Yandi, Dedek, dan Fandi. Identitas korban meninggal dunia lainnya belum dipublikasikan. Sebanyak 97 penumpang lainnya berhasil diselamatkan, meskipun sebagian di antaranya mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara dan RSHD Kota Bengkulu.
Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 16.00 WIB pada Minggu (11/5). Kapal tersebut mengalami mesin mati di perairan laut Pantai Malabero saat dalam perjalanan pulang dari Pulau Tikus menuju Kota Bengkulu. Kondisi cuaca buruk dengan ombak besar diduga menjadi penyebab utama kecelakaan ini.
Langkah-langkah Selanjutnya
Polresta Bengkulu akan terus melakukan penyelidikan dan mengumpulkan bukti-bukti untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan. Hasil penyelidikan akan digunakan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya, termasuk kemungkinan penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab. Selain itu, pihak berwenang juga akan mengevaluasi sistem keselamatan pelayaran wisata di wilayah tersebut untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Tragedi ini menjadi pengingat penting akan perlunya peningkatan standar keselamatan dalam industri pariwisata bahari. Penting bagi semua pihak terkait untuk bekerja sama memastikan keselamatan para wisatawan dan mencegah kejadian serupa terjadi lagi.