Tragis! Evakuasi Pendaki Tersambar Petir di Gunung Bawang, Satu Tewas, Enam Luka-luka
Tim gabungan berhasil menuntaskan evakuasi pendaki tersambar petir di Gunung Bawang, Bengkayang, yang menewaskan satu orang dan melukai enam lainnya. Simak detail operasi penyelamatan dramatis ini!

Tim gabungan yang dikoordinasikan oleh Polres Bengkayang berhasil menuntaskan operasi evakuasi pendaki tersambar petir di kawasan Gunung Bawang, Kecamatan Sungai Betung, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Insiden tragis ini terjadi pada Sabtu pagi, 2 Agustus, saat rombongan pendaki berkemah di puncak gunung.
Dalam kejadian nahas tersebut, satu orang pendaki dilaporkan meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara itu, enam pendaki lainnya mengalami luka bakar dengan tingkat keparahan ringan hingga sedang, membutuhkan penanganan medis segera.
Proses evakuasi pendaki tersambar petir ini berlangsung dramatis dan penuh tantangan, melibatkan puluhan warga setempat yang bahu-membahu bersama aparat. Kondisi geografis yang ekstrem dan cuaca yang belum sepenuhnya bersahabat menjadi rintangan utama yang harus dihadapi tim penyelamat.
Detail Insiden Tragis di Puncak Gunung
Kapolres Bengkayang AKBP Syahirul Awab, melalui Kasat Samapta Polres Bengkayang IPTU Dwiyanto Bhanu Susilo, menjelaskan kronologi kejadian. Rombongan pendaki berjumlah tujuh orang sedang berada di dalam tenda saat hujan deras disertai petir mengguyur puncak Gunung Bawang sekitar pukul 06.00 WIB pada Sabtu.
Akibat sambaran petir yang tiba-tiba, seorang pendaki berinisial AB (22) asal Ketapang, meninggal dunia di lokasi. Korban AB diketahui tersambar petir langsung saat sedang berkemah, menyebabkan luka fatal yang tidak dapat ditolong.
Enam pendaki lainnya yang turut menjadi korban sambaran petir adalah:
- J (25)
- E (20)
- FA (24)
- SAA (21)
- YSK (18)
- SA (21)
Mereka mengalami luka bakar dengan berbagai tingkat keparahan, mulai dari ringan hingga sedang, dan memerlukan perawatan medis intensif. Informasi awal mengenai kejadian ini diterima warga melalui pesan suara WhatsApp yang dikirim oleh salah satu korban dari puncak gunung. Laporan tersebut menjadi pemicu cepat bagi tim evakuasi untuk segera bergerak menuju lokasi kejadian.
Operasi Evakuasi Penuh Tantangan
Upaya evakuasi pendaki tersambar petir ini dikoordinasikan secara terpadu oleh kepolisian, dibantu oleh puluhan warga Dusun Sengkabang, Kecamatan Sungai Betung. Medan yang ditempuh sangat berat, dengan kondisi geografis yang ekstrem dan cuaca yang tidak menentu, menambah kompleksitas operasi penyelamatan.
Tim evakuasi harus bergerak dengan penuh kehati-hatian, menembus jalur pendakian yang licin dan terjal. Meskipun demikian, semangat gotong royong dan tekad untuk menyelamatkan korban menjadi pendorong utama bagi seluruh personel yang terlibat dalam operasi ini.
Setelah lebih dari 12 jam berjibaku dengan medan dan waktu, akhirnya pada pukul 03.41 WIB, Minggu dini hari (3/8), jenazah korban AB berhasil diturunkan. Jenazah langsung dibawa ke RSUD Bengkayang untuk penanganan lebih lanjut.
Sementara itu, para korban luka mendapatkan perawatan awal di puskesmas terdekat sebelum kemudian dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan medis yang lebih komprehensif. Keberhasilan evakuasi ini menjadi bukti nyata sinergi antara aparat dan masyarakat.
Imbauan Keselamatan untuk Pendaki
Selain korban di puncak, tim juga berhasil menemukan tiga pendaki lainnya yang sempat tersesat saat mencari bantuan. Ketiga pendaki ini ditemukan dalam kondisi selamat oleh warga Dusun Madi, Kecamatan Lumar, pada Minggu pagi, dan segera mendapatkan penanganan medis.
Kapolres Bengkayang AKBP Syahirul Awab menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk masyarakat setempat, atas kerja sama dan dedikasi dalam upaya penyelamatan ini. Solidaritas yang ditunjukkan sangat membantu kelancaran operasi.
Menyikapi insiden ini, Kapolres mengimbau kepada seluruh pendaki agar selalu memprioritaskan keselamatan diri. Penting bagi setiap pendaki untuk memantau kondisi cuaca secara cermat sebelum dan selama pendakian, terutama di musim hujan.
Selain itu, pendaki juga dianjurkan untuk membawa perlengkapan keselamatan yang memadai dan melapor kepada perangkat desa atau kepolisian setempat sebelum memulai pendakian. Langkah-langkah preventif ini diharapkan dapat meminimalisir risiko dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.