Petani Tersambar Petir di Sukabumi, Dua Selamat dan Membaik
Dua petani di Sukabumi yang tersambar petir saat bekerja di kebun singkong telah membaik, sementara dua lainnya meninggal dunia.

Sukabumi, Jawa Barat, 27 Februari 2024 (ANTARA) - Sebuah peristiwa nahas menimpa empat petani di Sukabumi, Jawa Barat. Saat sedang menyiapkan kebun singkong di Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Perhutani, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, pada Rabu (26/2), mereka tersambar petir. Dua orang meninggal dunia, sementara dua lainnya berhasil selamat dan kini kondisinya membaik.
Peristiwa ini terjadi sekitar siang hari ketika para petani tengah berteduh di sebuah saung bambu. Keempat petani tersebut sedang bekerja di lahan yang berada di kawasan HTR Perhutani. Kejadian ini menimbulkan keprihatinan dan menjadi sorotan masyarakat sekitar.
Menurut Humas RSUD Palabuhanratu, Billy Agustian, dua korban meninggal dunia telah tiba di rumah sakit dalam kondisi tidak tertolong. Mereka adalah Ahmad Saepuloh (36) dan Abas (55). Sementara itu, dua korban lainnya, Ahmad Haris atau Indris (62) dan Dodo (23), berhasil selamat setelah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Palabuhanratu.
Kondisi Korban yang Selamat
Kondisi Ahmad Haris atau Indris, yang mengalami luka bakar sekitar 20 persen, kini sudah membaik dan telah diperbolehkan pulang. Meskipun mengalami luka bakar yang cukup serius, ia menolak untuk dirujuk ke rumah sakit lain dan memilih untuk melanjutkan perawatan di RSUD Palabuhanratu. Keputusan ini diambil atas pertimbangan dan kesepakatan dengan pihak keluarga.
Sementara itu, Dodo, yang mengalami luka bakar ringan, juga telah diperbolehkan pulang pada Kamis pagi setelah mendapatkan perawatan medis. Kondisi Dodo dilaporkan membaik dan tidak memerlukan perawatan lebih lanjut di rumah sakit.
Billy Agustian menjelaskan bahwa kedua korban selamat langsung mendapatkan penanganan medis yang cepat dan tepat dari tim medis RSUD Palabuhanratu. Setelah diberikan perawatan dan pengobatan, kondisi mereka berangsur membaik hingga akhirnya diperbolehkan pulang.
Kronologi Kejadian dan Penanganan
Keempat petani tersebut sedang bekerja di lahan singkong ketika hujan disertai petir datang secara tiba-tiba. Mereka kemudian mencari perlindungan di sebuah saung bambu. Namun, nahas, petir menyambar saung tersebut dan mengenai keempat petani.
Setelah kejadian, para petani lain yang berada di sekitar lokasi kejadian segera memberikan pertolongan pertama dan menghubungi pihak berwenang. Keempat korban kemudian dilarikan ke RSUD Palabuhanratu untuk mendapatkan perawatan medis.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, terutama saat bekerja di luar ruangan. Masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Langkah-langkah Keselamatan Saat Cuaca Ekstrem:
- Selalu pantau prakiraan cuaca sebelum beraktivitas di luar ruangan.
- Cari tempat perlindungan yang aman saat terjadi hujan disertai petir.
- Hindari berada di tempat-tempat terbuka dan tinggi saat terjadi petir.
- Matikan peralatan elektronik untuk menghindari sambaran petir.
Semoga kejadian ini tidak terulang kembali dan menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu waspada dan berhati-hati.