Tragis! Pemuda Tenggelam Maros Ditemukan Tewas Setelah Tiga Hari Pencarian Intensif
Setelah pencarian dramatis, seorang pemuda tenggelam Maros akhirnya ditemukan tewas di Sungai Mangampa, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat.

MAKASSAR – Muhammad Aril, seorang pemuda asal Makassar, ditemukan tewas setelah insiden tenggelam di Sungai Mangampa, Maros. Penemuan ini mengakhiri pencarian tiga hari di Desa Bonto Samba, Kecamatan Tompo Bulu, Sulawesi Selatan. Korban sebelumnya dilaporkan hilang pada Minggu (10/8) saat sedang berekreasi di Air Terjun Sungai Mangampa bersama empat rekannya.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar, Andi Sultan, menjelaskan bahwa jenazah Muhammad Aril ditemukan sejauh 20 kilometer dari lokasi awal kejadian. Penemuan ini dilakukan di kedalaman sekitar tiga meter setelah tim penyelam berhasil mengidentifikasi posisinya. Proses evakuasi segera dilakukan setelah jenazah berhasil diangkat dari dasar sungai.
Menurut keterangan rekan-rekan korban, Muhammad Aril tenggelam setelah melompat dan terpeleset ke dalam air, kemudian terseret arus sungai yang deras. Kejadian nahas ini terjadi saat mereka menikmati waktu luang di lokasi wisata tersebut. Keluarga korban telah menerima jenazah untuk selanjutnya dimakamkan di rumah duka.
Kronologi Pencarian Dramatis Korban Tenggelam Maros
Operasi pencarian Muhammad Aril melibatkan pembagian tim menjadi tiga regu guna memaksimalkan upaya penemuan. Regu pertama fokus pada penyelaman di area sungai dengan visibilitas sekitar tiga meter dan kedalaman mencapai empat meter. Kondisi air yang cukup menantang tidak menyurutkan semangat para penyelam dalam menyisir dasar sungai.
Sementara itu, regu kedua melakukan penyisiran permukaan sungai menggunakan perahu karet, menyusuri setiap lekukan dan aliran air. Mereka berupaya mencari tanda-tanda keberadaan korban yang mungkin tersangkut atau terbawa arus. Koordinasi antar regu menjadi kunci keberhasilan operasi ini.
Regu ketiga melakukan pencarian secara infanteri, yaitu berjalan kaki menyisir bagian kiri dan kanan sungai. Mereka menyusuri area sejauh empat kilometer dari lokasi terakhir korban terlihat. Upaya sinergis dari ketiga regu ini akhirnya membuahkan hasil dengan ditemukannya jenazah korban pada hari ketiga pencarian.
Identitas Korban dan Imbauan Keselamatan Sungai Mangampa
Muhammad Aril diketahui merupakan warga Perumahan Minasa Upa, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar. Ia bekerja di salah satu jaringan waralaba toko kelontong. Korban bersama empat temannya memilih Air Terjun Sungai Mangampa sebagai destinasi wisata pada hari Minggu (10/8) sebelum insiden nahas terjadi.
Pasca penemuan dan evakuasi jenazah, pihak keluarga langsung membawa Muhammad Aril ke rumah duka untuk proses pemakaman. Suasana duka menyelimuti keluarga dan kerabat yang ditinggalkan oleh almarhum. Kejadian ini menjadi pengingat akan bahaya yang mungkin mengintai di lokasi wisata alam.
Andi Sultan dari Basarnas mengimbau masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas rekreasi di Sungai Mangampa. Mengingat kondisi cuaca di wilayah Sulawesi Selatan dan sekitarnya sering berubah-ubah, bahkan kerap terjadi hujan lebat. Kondisi ini dapat menyebabkan debit air sungai meningkat dan arus menjadi lebih deras, sehingga potensi bahaya juga turut meningkat.
Sinergi Tim SAR Gabungan dalam Misi Kemanusiaan
Operasi pencarian korban tenggelam ini melibatkan berbagai unsur dari Tim SAR Gabungan yang menunjukkan sinergi luar biasa. Mereka antara lain Rescuer KPP (Basarnas) Kelas A Makassar, Polsek Tompo Bulu, BPBD Maros, Baznas Maros, dan PMI Maros. Selain itu, turut serta juga organisasi seperti Hive, Sar Marteam, Sar UNM, dan Sar Unhas.
Peran serta masyarakat setempat juga sangat vital dalam mendukung kelancaran operasi ini, baik dalam memberikan informasi maupun bantuan logistik. Kerjasama lintas instansi dan elemen masyarakat ini mempercepat proses pencarian dan penemuan jenazah. Solidaritas yang ditunjukkan patut diapresiasi tinggi.
Basarnas menyampaikan rasa duka cita mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan oleh Muhammad Aril. Mereka juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kerjasama semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan misi kemanusiaan ini. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait keselamatan di area perairan.