Tren Positif! Pengangguran di Batam Menurun, UMK Naik
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Batam terus menurun dalam tiga tahun terakhir, mencapai 7,68 persen di tahun 2024, diiringi kenaikan UMK dan jumlah pekerja.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam mengumumkan kabar baik terkait kondisi ketenagakerjaan di Batam. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di kota tersebut menunjukkan tren penurunan signifikan dalam tiga tahun terakhir. Penurunan ini terjadi di tengah peningkatan jumlah penduduk yang memasuki angkatan kerja dan kenaikan Upah Minimum Kota (UMK). Kabar positif ini disampaikan langsung oleh Kepala BPS Kota Batam, Eko Aprianto, pada Sabtu lalu.
Pada tahun 2022, TPT di Batam tercatat sebesar 9,56 persen. Angka ini kemudian menurun menjadi 8,14 persen di tahun 2023 dan terus melesat menjadi 7,68 persen pada tahun 2024. Penurunan ini menunjukkan perbaikan signifikan dalam penyerapan tenaga kerja di Batam. Hal ini juga menunjukkan keberhasilan berbagai upaya pemerintah dan sektor swasta dalam menciptakan lapangan kerja baru.
Lebih lanjut, Eko Aprianto menjelaskan bahwa peningkatan jumlah penduduk yang masuk ke angkatan kerja juga berkontribusi pada penurunan TPT. Pada tahun 2023, tingkat pekerja mencapai 91,86 persen, dan meningkat menjadi 93,32 persen di tahun 2024. Dengan total angkatan kerja sebanyak 656.923 orang di tahun 2024, sebanyak 606.492 orang telah bekerja. Ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam partisipasi angkatan kerja dan penyerapan tenaga kerja di Batam.
Tren Penurunan Pengangguran dan Kenaikan UMK di Batam
Data BPS Kota Batam menunjukkan tren penurunan TPT yang signifikan. Hal ini menunjukkan perbaikan dalam pasar kerja Batam. Meskipun jumlah pencari kerja pada tahun 2024 tercatat sebanyak 24.690 orang, dengan jumlah tertinggi di Kecamatan Sagulung (6.432 orang) dan terendah di Kecamatan Bulang (121 orang), angka ini masih berada di bawah angka tahun-tahun sebelumnya. Penurunan ini mengindikasikan semakin banyaknya peluang kerja yang tersedia.
Selain penurunan TPT, data juga menunjukkan kenaikan rata-rata upah. Rata-rata gaji bersih pekerja formal di Batam pada tahun 2024 mencapai Rp5.592.952,55 per bulan, sementara pekerja nonformal menerima rata-rata Rp3.320.073,30 per bulan. Sektor pengolahan menjadi sektor dengan upah rata-rata tertinggi, yaitu Rp6.101.470,74 per bulan. Kenaikan upah ini menunjukkan peningkatan daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di Batam.
UMK Batam juga mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, UMK Batam sebesar Rp4.186.359, naik menjadi Rp4.500.359 pada tahun 2023, kemudian Rp4.685.050 di tahun 2024, dan diperkirakan akan naik 6,5 persen pada tahun 2025 menjadi Rp4.989.600. Kenaikan UMK ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja di Batam dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Sektor Penyerapan Tenaga Kerja di Batam
Beberapa sektor utama yang menyerap tenaga kerja di Batam meliputi pertanian, pengolahan, dan jasa. Sektor pengolahan menjadi penyumbang terbesar dengan upah rata-rata tertinggi. Pemerintah Kota Batam perlu terus mendorong pertumbuhan sektor-sektor ini untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran.
BPS Kota Batam mencatat beberapa jenis pekerjaan utama yang disurvei, antara lain: berusaha sendiri (berbisnis), buruh tidak tetap, buruh tetap, pegawai, pekerja bebas, dan pekerja keluarga. Distribusi tenaga kerja di berbagai sektor ini menunjukkan keragaman ekonomi Batam dan pentingnya peran berbagai sektor dalam menyerap tenaga kerja.
Dengan adanya peningkatan jumlah pekerja dan kenaikan UMK, Kota Batam menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang positif dan daya saing tenaga kerja yang semakin berkembang. Tren positif ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan melalui berbagai kebijakan dan program pemerintah yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Secara keseluruhan, data dari BPS Kota Batam menunjukkan gambaran positif tentang kondisi ketenagakerjaan di Batam. Penurunan TPT, kenaikan UMK, dan peningkatan rata-rata upah menunjukkan perbaikan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Batam. Namun, pemerintah perlu tetap waspada dan terus berupaya menciptakan kebijakan yang berkelanjutan untuk menjaga tren positif ini dan mengatasi tantangan yang mungkin muncul di masa depan.