Umat Hindu DKI Jakarta Bersihkan Laut Sambut Nyepi: Wujud Bakti kepada Tuhan dan Alam
Jelang Nyepi Tahun Baru Saka 1947, umat Hindu di Jakarta Utara melakukan aksi bersih-bersih laut sebagai wujud nyata kepedulian terhadap lingkungan dan perwujudan nilai spiritual.

Umat Hindu di DKI Jakarta menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 dengan aksi bersih-bersih laut di Cilincing, Jakarta Utara. Aksi yang bertajuk 'Makerthi Ayuning Segara' ini merupakan wujud nyata kepedulian umat terhadap kelestarian lingkungan, khususnya laut sebagai sumber kehidupan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 23 Maret 2025, dan melibatkan banyak umat Hindu.
Ketua Panitia Nyepi DKI Jakarta, I Nyoman Sutrisna, menjelaskan bahwa 'Makerthi Ayuning Segara' bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan memiliki makna spiritual yang mendalam. Kegiatan ini mengajarkan pentingnya menjaga keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan. Laut, sebagai sumber kehidupan dan bagian dari proses penyucian diri, perlu dirawat dan dilestarikan.
Hal senada disampaikan oleh Ketua Umum Panitia Nasional Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947, Gede Narayana. Ia menambahkan bahwa sebelum aksi bersih-bersih, telah dilakukan berbagai rangkaian kegiatan lain, seperti seminar nasional, penanaman pohon mangrove, dan Saka Bhoga Sevanam. Semua kegiatan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Makna Spiritual dan Pelayanan Sesama dalam Perayaan Nyepi
Gede Narayana menekankan bahwa perayaan Hari Suci Nyepi tidak hanya berfokus pada aspek spiritual dan ritual, tetapi juga mencerminkan pelayanan kepada sesama manusia. Tema besar Nyepi tahun 2025, 'Manawa Sewa Madhawa Sewa', yang berarti pelayanan kepada sesama manusia sebagai wujud bakti kepada Tuhan, menjadi landasan utama perayaan ini.
Berbagai kegiatan sosial dan lingkungan yang dilakukan menunjukkan komitmen umat Hindu untuk memberikan manfaat bagi sesama dan alam semesta. Perayaan Nyepi bukan hanya waktu untuk refleksi diri, tetapi juga kesempatan untuk berkontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Dengan pelaksanaan 'Makerthi Ayuning Segara' yang telah dilakukan selama tiga tahun berturut-turut, umat Hindu menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan merawat ekosistem laut. Ini merupakan perwujudan nyata nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan yang dijunjung tinggi dalam ajaran Hindu.
'Makerthi Ayuning Segara': Lebih dari Sekedar Bersih-Bersih
Kegiatan 'Makerthi Ayuning Segara' memiliki arti penting bagi umat Hindu. Bukan hanya sekadar membersihkan laut dari sampah, tetapi juga merupakan tindakan spiritual untuk menjaga keseimbangan alam dan menghormati laut sebagai sumber kehidupan. Ini merupakan bentuk nyata dari ajaran Hindu untuk hidup selaras dengan alam.
Dengan partisipasi aktif umat Hindu dalam kegiatan ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan semakin meningkat. Laut yang bersih dan sehat akan memberikan manfaat bagi semua makhluk hidup, dan kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana nilai-nilai spiritual dapat diwujudkan dalam tindakan nyata yang bermanfaat bagi lingkungan.
Kegiatan ini juga menjadi simbol persatuan dan kebersamaan umat Hindu dalam menjaga kelestarian alam. Melalui aksi bersama ini, mereka menunjukkan komitmen untuk melestarikan lingkungan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Kesimpulan
Aksi bersih-bersih laut yang dilakukan oleh umat Hindu dalam rangka menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 menunjukkan komitmen nyata terhadap pelestarian lingkungan dan perwujudan nilai-nilai spiritual. Kegiatan ini bukan hanya membersihkan laut, tetapi juga memperkuat ikatan persaudaraan dan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan alam.