UMKM Maksimalkan Libur Panjang untuk Dorong Penjualan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia memanfaatkan libur panjang Isra Miraj dan Imlek 2025 untuk meningkatkan penjualan melalui strategi pemasaran daring dan offline.
Para pelaku UMKM di Indonesia cerdas memanfaatkan momen libur panjang Isra Miraj dan Imlek 2025 untuk meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan pasar. Strategi yang mereka terapkan beragam, mulai dari promosi daring hingga partisipasi dalam bazar dan pameran. Hal ini menunjukkan kreativitas dan daya adaptasi UMKM dalam menghadapi peluang bisnis.
Rolasta Arni Sianturi, pemilik usaha tas handmade "Caly", misalnya, memilih strategi pemasaran digital. Ia memanfaatkan platform iklan Google, mempertimbangkan waktu luang konsumen selama liburan untuk mengakses internet dan melihat-lihat produk yang ditawarkan. "Kami memanfaatkan platform daring karena mereka (calon pembeli) memiliki waktu lebih luang untuk melihat hp (handphone) saat liburan," jelas Arni.
Meskipun keuntungannya fluktuatif, Arni mengaku omzet tahunan usahanya mencapai Rp500 juta. Ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki UMKM jika strategi pemasarannya tepat dan memanfaatkan momentum dengan baik.
Tidak hanya sektor kerajinan, UMKM di sektor pangan juga meraih keuntungan dari libur panjang. Dito Pratomo dari Sagolicious, misalnya, memanfaatkan berbagai event dan bazar yang diselenggarakan selama libur panjang. Kesempatan ini digunakan tidak hanya untuk penjualan, tetapi juga untuk meningkatkan brand awareness.
Sagolicious, seperti UMKM lain, juga menerapkan strategi promosi menarik seperti diskon dan paket bundling untuk menarik minat konsumen. Strategi ini terbukti efektif untuk memperkenalkan produk dan meningkatkan penjualan.
Tantangan branding merupakan hal umum bagi UMKM. Partisipasi dalam bazar dan pameran menjadi solusi efektif untuk menjangkau konsumen secara langsung dan memperkenalkan brand kepada khalayak yang lebih luas. Hal ini juga membantu membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen.
Dito berharap pemerintah dapat lebih sering menyelenggarakan acara yang mendukung UMKM, khususnya pada saat libur panjang. Ia menekankan pentingnya fasilitas gratis bagi UMKM yang lolos kurasi untuk berpartisipasi dalam pameran atau bazar. "Manfaat keekonomiannya terasa banget, apalagi event-event yang diadakan oleh binaan itu kan biasanya gratis. Itu sangat membantu kami sebagai UMKM," ungkap Dito.
Kesimpulannya, libur panjang memberikan peluang besar bagi UMKM untuk meningkatkan penjualan dan memperluas pasar. Strategi pemasaran yang tepat, baik daring maupun luring, sangat penting. Dukungan pemerintah melalui penyelenggaraan event dan fasilitas yang memudahkan partisipasi UMKM juga sangat krusial untuk keberhasilan strategi ini.