UMKM Terkurasi untuk Program 3 Juta Rumah: Siap Bangun Negeri!
Menteri UMKM pastikan UMKM yang terlibat program 3 juta rumah telah terkurasi kualitasnya, siap mendukung pembangunan dan mendapat pendampingan finansial.

Jakarta, 3 Maret 2024 - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, memberikan kepastian bahwa UMKM yang akan berpartisipasi dalam program pembangunan 3 juta rumah telah melalui proses kurasi yang ketat. Kurasi ini mencakup aspek kualitas manajemen dan kompetensi teknis para pelaku UMKM tersebut.
Kementerian UMKM telah berkoordinasi intensif dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kementerian PKP) untuk memastikan UMKM yang terpilih memenuhi standar yang telah ditetapkan. Hal ini bertujuan untuk menjamin kualitas dan keberhasilan program pembangunan rumah skala besar ini. Kerja sama antar kementerian ini menjadi kunci keberhasilan program.
"Kami memastikan UMKM-UMKM yang terlibat nanti dalam program pembangunan 3 juta rumah tersebut memiliki kualifikasi, kualitas manajemen keuangan, operasi, dan teknisnya sesuai dengan yang dibutuhkan oleh Kementerian Perumahan," tegas Maman dalam pernyataan resminya di Jakarta, Senin lalu. Pernyataan ini memberikan jaminan kualitas kepada masyarakat.
Kriteria dan Proses Kurasi UMKM
Proses kurasi yang dilakukan Kementerian UMKM dan Kementerian PKP sangat selektif. Tidak hanya sekedar melibatkan UMKM, tetapi memastikan mereka memiliki kemampuan yang memadai. Hal ini penting untuk menghindari masalah di kemudian hari.
Kriteria yang ditetapkan meliputi kemampuan manajemen keuangan, operasional, dan teknis. UMKM yang terpilih diharapkan mampu menjalankan proyek pembangunan rumah dengan baik dan sesuai standar. Proses kurasi ini menjamin kualitas pembangunan.
Maman menambahkan bahwa keterlibatan UMKM dalam pembangunan bukanlah hal baru. Namun, pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan, terutama bagi UMKM yang membutuhkan dukungan finansial. "Di Kementerian Perumahan Rakyat kan memang keterlibatan UMKM itu kan sudah berjalan, itu kan memang sudah ada. Nanti kita sambil kita monitoring, mana-mana yang kira-kira UMKM yang perlu dapat support, misalnya masalah pembiayaan, isu masalah kualitas manajemen, dan lain sebagainya, itu juga masuk di situ," jelas Maman.
Dukungan untuk UMKM yang Terlibat
Wakil Menteri UMKM, Helvy Moraza, sebelumnya telah menyatakan pentingnya peran UMKM dalam program Pembangunan 3 Juta Rumah Masyarakat. Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Maruarar Sirait, yang memastikan kontraktor dan penyedia bahan bangunan akan berasal dari UMKM lokal.
"Ya, sudah ngobrol dengan Pak Ara (Menteri PKP Mauarar) dan skemanya jelas, bahwa di mana pun proyek ini dibangun, UMKM lokal harus terlibat, baik sebagai kontraktor maupun penyedia bahan bangunan," ungkap Wamen Helvy. Pernyataan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk memberdayakan UMKM.
Lebih lanjut, Helvy juga memastikan bahwa UMKM yang mengalami kendala pembiayaan akan mendapat bantuan melalui Himbara (Himpunan Bank Milik Negara). Bantuan ini diharapkan dapat mengatasi hambatan finansial yang mungkin dihadapi UMKM.
Program 3 juta rumah ini tidak hanya akan menyediakan hunian bagi masyarakat, tetapi juga menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui pemberdayaan UMKM. Dengan kurasi yang ketat dan dukungan finansial yang memadai, diharapkan program ini akan berjalan sukses dan berdampak positif bagi perekonomian nasional.