Unand Ajak Peneliti Indonesia Prioritaskan Riset Lintas Sektor untuk Solusi Masalah Nasional
Rektor Unand, Efa Yonnedi, mendorong peneliti Indonesia, khususnya di Unand, untuk memprioritaskan riset lintas sektor guna mengatasi kompleksitas permasalahan nasional seperti konflik agraria dan menarik investasi.

Rektor Universitas Andalas (Unand), Prof. Dr. Efa Yonnedi, Ph.D., menyerukan peningkatan riset lintas sektor di Indonesia. Hal ini disampaikannya di Padang, Sumatera Barat, pada Rabu, 30 April. Menurutnya, pendekatan kolaboratif antar berbagai disiplin ilmu sangat krusial dalam menyelesaikan permasalahan kompleks yang dihadapi bangsa.
Prof. Efa menekankan perlunya meninggalkan pendekatan penelitian secara mandiri atau tunggal. Beliau menyatakan, "Penelitian lintas sektor ini mesti kita kuatkan lagi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di Indonesia." Unand sendiri, menurut rektor, telah menerapkan riset interdisiplin, multidisiplin, dan intradisiplin, namun kolaborasi lintas sektor masih perlu ditingkatkan secara signifikan.
Sebagai mantan konsultan Bank Dunia, Prof. Efa memahami kompleksitas masalah sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia. Ia berpendapat bahwa pemecahan masalah membutuhkan keahlian dan perspektif yang beragam, yang hanya dapat dicapai melalui kolaborasi antar peneliti dari berbagai bidang keilmuan.
Riset Lintas Sektor: Solusi Konflik Agraria dan Pintu Investasi
Prof. Efa mencontohkan konflik agraria di Sumatera Barat sebagai contoh permasalahan yang membutuhkan pendekatan lintas sektor. Ia menyarankan agar peneliti hukum agraria bekerja sama dengan ahli antropologi agraria untuk mencari solusi yang komprehensif. Kolaborasi ini, menurutnya, akan menghasilkan solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, rektor menjelaskan bahwa penyelesaian konflik agraria akan berdampak positif terhadap iklim investasi di Sumatera Barat. "Sumbar itu sebenarnya ramah investor, hanya saja sekarang itu tinggal pemerintah daerahnya dalam mengatasi ketersediaan lahan bagi investor," ujarnya. Riset lintas sektor dapat membantu pemerintah daerah dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan agraria, sehingga menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif.
Perguruan tinggi, menurut Prof. Efa, memiliki peran penting dalam membantu pemerintah daerah melalui kajian-kajian mendalam. Dengan demikian, riset yang berfokus pada permasalahan nyata di lapangan akan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Pentingnya Kolaborasi Antar Disiplin Ilmu
Penelitian lintas sektor menekankan pentingnya kolaborasi antar berbagai disiplin ilmu. Dengan menggabungkan keahlian dan perspektif yang berbeda, peneliti dapat menghasilkan solusi yang lebih inovatif dan holistik. Hal ini sangat penting dalam menghadapi permasalahan kompleks yang membutuhkan pendekatan multidimensi.
Contohnya, dalam mengatasi masalah lingkungan, peneliti dari bidang ekologi, ekonomi, dan kebijakan publik dapat bekerja sama untuk mengembangkan strategi yang efektif dan berkelanjutan. Kolaborasi ini akan menghasilkan solusi yang mempertimbangkan aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial secara terintegrasi.
Dengan demikian, riset lintas sektor tidak hanya menghasilkan temuan ilmiah yang berkualitas, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi Unand untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kesimpulannya, seruan Rektor Unand untuk memprioritaskan riset lintas sektor merupakan langkah strategis dalam menghadapi kompleksitas permasalahan nasional. Kolaborasi antar peneliti dari berbagai disiplin ilmu akan menghasilkan solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan, serta berkontribusi pada pembangunan Indonesia yang lebih baik.