Unand dan BPDPKS Latih UKMK Sawit Ekspor, Dorong Perekonomian Sumbar
Universitas Andalas (Unand) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) berkolaborasi melatih 50 pelaku UKMK sawit di Sumatera Barat untuk meningkatkan kapasitas ekspor dan hilirisasi sawit.

Universitas Andalas (Unand) bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggelar pelatihan ekspor kelapa sawit bagi 50 pelaku usaha kecil menengah dan koperasi (UKMK) di Sumatera Barat. Pelatihan ini diselenggarakan di Padang pada Sabtu, 26 April 2024, bertujuan untuk memperkuat hilirisasi komoditas kelapa sawit dan meningkatkan perekonomian daerah. Kegiatan ini merupakan bagian dari kerjasama berkelanjutan antara Unand dan BPDPKS untuk memberdayakan UKMK sawit di Ranah Minang. Pelaku UKMK juga menyaksikan langsung pelepasan ekspor produk sawit dari alumni inkubasi Unand, memberikan gambaran nyata akan potensi pasar internasional.
Kasubdit Hilirisasi dan Komersialisasi Hasil Riset Unand, Kiki Yulianto, menjelaskan bahwa pendampingan ini merupakan upaya untuk memperkuat hilirisasi komoditas strategis nasional, yaitu kelapa sawit. Unand, sebagai perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa, berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan sektor sawit di Sumatera Barat. Kerjasama ini juga menekankan pentingnya inovasi yang selaras dengan kebutuhan pasar, mengakui adanya tantangan dalam menjembatani hasil riset dengan kebutuhan lapangan.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, menyambut baik inisiatif ini. Beliau menekankan pentingnya optimalisasi potensi sawit di Sumatera Barat, mengingat sawit merupakan komoditas penting dan strategis bagi Indonesia. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mendukung pengembangan sawit melalui berbagai program, dan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing UKMK sawit di pasar global. Mahyeldi juga menekankan pentingnya hilirisasi sawit untuk menciptakan produk turunan bernilai tambah, seperti sabun dan avtur, serta mendorong penjualan minyak sawit merah yang lebih menguntungkan daripada penjualan tandan buah segar (TBS) mentah.
Penguatan Hilirisasi Sawit di Sumatera Barat
Unand dan BPDPKS fokus pada peningkatan kapasitas UKMK sawit dalam hal proses ekspor. Pelatihan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengolahan hingga pemasaran produk sawit di pasar internasional. Para peserta diberikan pemahaman tentang standar kualitas ekspor, regulasi, dan strategi pemasaran yang efektif. Tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai jual produk sawit dan daya saing UKMK di kancah global. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para pelaku UKMK sawit di Sumatera Barat.
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah kesesuaian antara hasil riset dan kebutuhan di lapangan. Unand menyadari pentingnya kolaborasi antara peneliti dan pelaku usaha untuk memastikan inovasi yang dihasilkan dapat diaplikasikan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, pelatihan ini juga menekankan pentingnya adaptasi teknologi dan inovasi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan UKMK sawit di Sumatera Barat.
Kerjasama antara Unand dan BPDPKS ini merupakan contoh nyata dari sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah dalam mendukung pengembangan sektor ekonomi di daerah. Dengan memberikan pelatihan dan pendampingan yang komprehensif, diharapkan UKMK sawit di Sumatera Barat dapat meningkatkan daya saing dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah dan nasional. Inovasi dan hilirisasi menjadi kunci utama dalam meningkatkan nilai tambah produk sawit dan menciptakan lapangan kerja baru.
Dampak Positif Pelatihan Ekspor Sawit
Pelatihan ini diharapkan akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi pelaku UKMK sawit di Sumatera Barat. Dengan peningkatan kapasitas ekspor, UKMK dapat mengakses pasar yang lebih luas dan meningkatkan pendapatan mereka. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah penghasil sawit. Selain itu, pelatihan ini juga akan mendorong inovasi dan pengembangan produk turunan sawit yang bernilai tambah.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga akan terus mendukung pengembangan sektor sawit melalui berbagai program dan kebijakan. Dukungan ini akan meliputi penyediaan akses permodalan, infrastruktur, dan teknologi yang dibutuhkan oleh UKMK sawit. Dengan demikian, diharapkan sektor sawit di Sumatera Barat dapat berkembang secara berkelanjutan dan memberikan kontribusi yang optimal bagi perekonomian daerah dan nasional. Peningkatan kualitas dan kuantitas produksi sawit juga akan menjadi fokus utama dalam upaya optimalisasi potensi komoditas ini.
Secara keseluruhan, kolaborasi antara Unand dan BPDPKS dalam melatih UKMK sawit untuk ekspor merupakan langkah strategis dalam meningkatkan perekonomian Sumatera Barat. Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas ekspor, tetapi juga mendorong inovasi dan hilirisasi sawit, sehingga memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah.
"Dengan menjual langsung minyak sawit merah, maka akan pelaku usaha bisa mendapatkan selisih harga yang baik dan berdampak kesejahteraan masyarakat," kata Mahyeldi menegaskan pentingnya hilirisasi sawit untuk meningkatkan nilai ekonomis produk.