Unand Siap Tambah Kuota Mahasiswa Kedokteran, Antisipasi Pembatasan Kemendikbudristek
Universitas Andalas (Unand) merespon positif rencana pembatasan pendirian Fakultas Kedokteran oleh Kemendikbudristek dengan berencana menambah kuota mahasiswa baru kedokteran menjadi 300 per tahun, namun dengan catatan peningkatan sarana prasarana dan jum
Universitas Andalas (Unand) di Sumatera Barat bersiap menghadapi rencana pembatasan pendirian Fakultas Kedokteran oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Unand justru mengambil langkah proaktif dengan merencanakan penambahan kuota mahasiswa baru program studi kedokteran. Langkah ini diumumkan Rektor Unand, Efa Yonnedi, Sabtu lalu di Padang.
Rektor Efa Yonnedi menyatakan, kebutuhan dokter di Indonesia masih sangat tinggi. Oleh karena itu, Unand memandang positif rencana pembatasan Kemendikbudristek sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran. Dengan menambah kuota mahasiswa, Unand berharap dapat berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan tenaga medis nasional.
Saat ini, Unand telah menerima 250 mahasiswa kedokteran setiap tahunnya. Namun, Unand berencana meningkatkan kuota menjadi 300 mahasiswa per tahun. Peningkatan kuota ini merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan dokter yang semakin meningkat, mengingat jumlah dokter di Indonesia masih kurang.
Meskipun demikian, penambahan kuota 50 mahasiswa ini tidak akan langsung diterapkan pada penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2025-2026. Unand perlu mempersiapkan berbagai aspek pendukung terlebih dahulu. Kesiapan sarana dan prasarana, serta jumlah dosen yang memadai menjadi prioritas utama.
Rektor Efa menekankan pentingnya menjaga kualitas pendidikan kedokteran. Unand tidak ingin terburu-buru menambah kuota jika belum terpenuhi standar ideal. Mengacu pada standar pendidikan tinggi, rasio ideal antara dosen dan mahasiswa kedokteran adalah 1:20. Oleh karena itu, penambahan kuota akan dilakukan setelah sarana dan prasarana, serta jumlah dosen, ditingkatkan untuk menunjang proses pembelajaran yang optimal.
"Jadi, memang ada rencana penambahan kuota, tapi dengan catatan kita benahi dulu sarana dan prasarana, termasuk jumlah dosen, sehingga ideal untuk menampung 300 mahasiswa kedokteran," tegas Rektor Efa.
Selain menambah kuota mahasiswa kedokteran, Unand juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dokter spesialis. Saat ini, Unand memiliki 800 mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Unand akan berupaya memperkuat program PPDS agar menghasilkan dokter spesialis yang kompeten dan berkualitas tinggi untuk mendukung pelayanan kesehatan di Indonesia.