Undana Jajaki Kerja Sama dengan Universitas di Rusia dan Belarus
Universitas Nusa Cendana (Undana) di Kupang, NTT, menjajaki kerja sama dengan universitas di Rusia dan Belarus, fokus pada sistem produksi pangan dan pengelolaan sumber daya hayati.

Universitas Nusa Cendana (Undana) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang membuka peluang kerja sama internasional. Pada Kamis, 10 April 2023, Undana memulai penjajakan kerja sama dengan beberapa universitas terkemuka di Rusia dan Belarus. Inisiatif ini diumumkan setelah pertemuan antara pihak Undana dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Jose Antonio Morata Tavares, di Kupang. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas Undana dan meningkatkan daya saing global.
Wakil Rektor IV Undana, Prof. Dr. Ir. Jefri S. Bale, menjelaskan bahwa fokus utama kerja sama ini adalah pada bidang-bidang yang sejalan dengan keunggulan Undana, terutama sistem produksi pangan dan pengelolaan sumber daya hayati yang melimpah di NTT. Ia berharap kerja sama ini akan menghasilkan kolaborasi yang konkret dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Pertemuan dengan Dubes Tavares menandai komitmen kuat Rusia dalam membangun hubungan akademik dengan perguruan tinggi di Indonesia, khususnya di wilayah timur.
Undana berharap kerja sama ini akan melibatkan seluruh civitas akademika, termasuk dosen dan mahasiswa. Harapannya, kerja sama ini tidak hanya sebatas pertukaran mahasiswa (student mobility), tetapi juga mencakup riset kolaboratif, publikasi ilmiah bersama di jurnal internasional bereputasi, dan berbagai bentuk pertukaran akademik lainnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di Undana.
Kerja Sama yang Komprehensif
Prof. Jefri menekankan pentingnya keterlibatan dosen dalam riset kolaboratif. Ia berharap kerja sama ini dapat menghasilkan penemuan-penemuan baru dan publikasi bersama yang meningkatkan visibilitas Undana di kancah internasional. Dengan demikian, kerja sama ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan keahlian dosen dan mahasiswa Undana.
Lebih lanjut, Prof. Jefri menjelaskan bahwa Undana memiliki prioritas yang jelas dalam memilih mitra kolaborasi, yaitu universitas yang memiliki keunggulan di bidang-bidang strategis yang sejalan dengan visi dan misi Undana. Langkah ini merupakan upaya untuk memperkuat kapasitas internal dan meningkatkan daya saing Undana di tingkat global.
Pihak Undana berharap program kolaborasi yang terjalin dapat melibatkan seluruh civitas akademika secara komprehensif, memberikan kesempatan bagi dosen untuk berkontribusi dalam riset inovatif, publikasi ilmiah, dan membangun jejaring akademik internasional yang solid.
Dukungan KBRI Moskow
Duta Besar Tavares menyampaikan bahwa saat ini telah terjalin lebih dari 146 kemitraan produktif antara perguruan tinggi di Rusia dan institusi pendidikan tinggi di Indonesia. Ia juga memastikan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow siap memfasilitasi komunikasi antara Undana dan universitas-universitas potensial di Rusia dan Belarus.
Dubes Tavares melihat adanya keselarasan antara kekuatan universitas-universitas di Rusia dengan fokus pengembangan keilmuan di Undana, khususnya dalam isu ketahanan pangan dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan. Hal ini menunjukkan potensi besar bagi kerja sama yang saling menguntungkan.
Dengan adanya dukungan penuh dari KBRI Moskow, diharapkan proses penjajakan dan implementasi kerja sama antara Undana dengan universitas-universitas di Rusia dan Belarus dapat berjalan lancar dan efektif. Kerja sama ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Kerja sama ini diharapkan akan menghasilkan berbagai manfaat, termasuk peningkatan kualitas pendidikan, pengembangan riset, dan peningkatan daya saing Undana di kancah internasional. Undana optimistis kerja sama ini akan memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia.