Unpatti Kembangkan Pangan Lokal Hotong: Tepung, Mi, hingga Kue!
Peneliti Unpatti Ambon sukses kembangkan hotong, tanaman endemik Maluku, menjadi beragam produk pangan seperti tepung, mi, kue, dan keripik, guna meningkatkan ketahanan pangan.

Ambon, Maluku - Dalam upaya meningkatkan ketahanan dan diversifikasi pangan, Dr. Jeanne Ivonne Nendissa dari Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon berhasil mengolah hotong, tanaman endemik Maluku, menjadi berbagai produk pangan. Berita ini mengejutkan banyak pihak, mengingat potensi hotong yang selama ini belum banyak dimanfaatkan secara optimal.
Potensi Pangan Lokal Hotong
Hotong, atau Setaria italica, merupakan tanaman mirip padi dan gandum yang tumbuh subur di Pulau Buru, Maluku. Tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, hampir setara dengan beras, tetapi dengan kadar protein yang lebih besar. Dr. Jeanne dan timnya telah berhasil mengolah hotong menjadi tepung, mi, kue, keripik, dan bolu. Meskipun masih dalam tahap pengembangan dan pengujian lebih lanjut, hasil awal menunjukkan potensi besar hotong sebagai sumber pangan alternatif.
Proses pengolahan hotong diawali dengan penumbukan atau penggilingan untuk memisahkan kulit dan bulir. Selanjutnya, proses pengeringan, penyosohan, pemisahan, penepungan, dan pengayakan dilakukan untuk menghasilkan tepung hotong. Tepung ini kemudian diolah menjadi berbagai produk makanan, dengan metode yang mirip pengolahan tepung terigu pada umumnya.
Kerjasama dan Inovasi
Unpatti telah menjalin kerjasama dengan PT Indofood untuk mendukung penelitian dan pengembangan produk olahan hotong. Kerjasama ini diharapkan dapat mempercepat proses komersialisasi dan distribusi produk-produk pangan berbasis hotong ke pasar yang lebih luas. Inovasi ini tidak hanya berdampak pada ketahanan pangan lokal, tetapi juga berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat Maluku.
Kandungan Gizi dan Keunggulan Hotong
Analisis kandungan gizi menunjukkan hotong kaya karbohidrat (84,2 persen), protein (10,7 persen), lemak (3,3 persen), dan serat kasar (1,4 persen). Keunggulan lain hotong adalah kemudahan budidaya dan efisiensi air. Tanaman ini mampu tumbuh subur bahkan di kondisi kering dan panas, menjadikannya pilihan tepat untuk daerah dengan keterbatasan sumber daya air.
Pengembangan dan Edukasi
Saat ini, budidaya hotong masih terbatas di Pulau Buru. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan secara masif, disertai edukasi kepada masyarakat setempat tentang teknik budidaya dan pengolahan yang tepat guna meningkatkan nilai ekonomi hotong. Dengan demikian, hotong dapat menjadi komoditas unggulan yang berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat Maluku.
Kesimpulan
Penelitian dan pengembangan hotong oleh Unpatti merupakan langkah inovatif dalam upaya ketahanan pangan. Dengan kandungan nutrisi yang tinggi, kemudahan budidaya, dan potensi pengembangan menjadi berbagai produk pangan, hotong memiliki prospek cerah untuk menjadi sumber pangan alternatif yang penting bagi Indonesia. Dukungan pemerintah dan kerjasama antar lembaga sangat krusial untuk keberhasilan pengembangan komoditas lokal yang menjanjikan ini.