Vietnam Dorong ASEAN Rangkul Kreativitas dan Inovasi di Tengah Tantangan Global
Sekjen Partai Komunis Vietnam, To Lam, mendorong ASEAN untuk merangkul kreativitas, fleksibilitas, dan inovasi dalam menghadapi tantangan global kompleks, guna mencapai potensi ekonomi digitalnya yang besar.

Jakarta, 10 Maret 2024 - Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam, To Lam, menyerukan kepada Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk lebih menekankan kreativitas, fleksibilitas, dan inovasi. Hal ini disampaikannya dalam pidato peringatan 30 tahun keanggotaan Vietnam di ASEAN di gedung Sekretariat ASEAN (ASEC), Jakarta. To Lam menekankan pentingnya adaptasi terhadap tantangan global yang semakin kompleks dan multidimensi agar ASEAN dapat mencapai potensi penuhnya.
Dalam pidatonya, To Lam menyampaikan bahwa meskipun solidaritas, kemandirian, kolaborasi, dan persatuan dalam keberagaman tetap krusial bagi ketahanan ASEAN, hal tersebut tidak cukup. Konsensus dan solidaritas, menurutnya, harus mendorong pemikiran, kerja, dan tindakan inovatif demi kebaikan bersama. Ia menambahkan bahwa "Inilah esensi dan nilai sejati dari konsensus dan solidaritas."
To Lam juga menyoroti potensi ekonomi ASEAN yang sangat besar. Dengan pasar konsumen mencapai 800 juta jiwa dan posisi strategis sebagai pusat ekonomi teknologi dan digital, ASEAN diproyeksikan menjadi ekonomi terbesar keempat dunia pada 2030, dengan ekonomi digitalnya melampaui 1 triliun dolar AS. Namun, potensi ini membutuhkan strategi yang lebih dinamis dan inovatif untuk direalisasikan.
ASEAN Hadapi Tantangan Global
To Lam mengakui bahwa perubahan global yang kompleks menuntut ASEAN untuk tidak hanya bergantung pada solidaritas dan persatuan. ASEAN, menurutnya, perlu merangkul pemikiran inovatif, strategi yang tangkas, peta jalan yang pragmatis, alokasi sumber daya yang terfokus, dan tindakan yang tegas. Hal ini penting untuk menjaga dan memanfaatkan pencapaian yang telah diraih secara berkelanjutan dan efektif.
Ia menekankan pentingnya pengambilan keputusan yang inovatif dan fleksibel. ASEAN harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lanskap global dan memanfaatkan peluang yang muncul. Dengan demikian, ASEAN dapat mempertahankan posisi sentralnya di kancah internasional dan mencapai tujuan pembangunannya.
To Lam juga menyoroti pentingnya kolaborasi antar negara anggota ASEAN. Kerja sama yang kuat dan efektif akan memungkinkan ASEAN untuk menghadapi tantangan global secara lebih efektif dan mencapai tujuan bersama. Inovasi dan kreativitas tidak hanya terbatas pada sektor ekonomi, tetapi juga perlu diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pentingnya Inovasi dan Fleksibilitas
Pidato To Lam menekankan perlunya ASEAN untuk bergerak melampaui pendekatan konvensional. Ia mendorong ASEAN untuk mengembangkan strategi yang lebih adaptif dan inovatif dalam menghadapi tantangan global. Hal ini termasuk peningkatan kapasitas teknologi dan digital, pengembangan sumber daya manusia, dan penguatan kerja sama regional.
Dengan pasar konsumen yang besar dan potensi ekonomi digital yang luar biasa, ASEAN memiliki peluang emas untuk menjadi pemain utama di panggung ekonomi global. Namun, untuk merealisasikan potensi ini, ASEAN harus mampu beradaptasi dan berinovasi secara berkelanjutan. Fleksibilitas dalam pengambilan keputusan juga sangat penting agar ASEAN dapat merespon perubahan dengan cepat dan efektif.
To Lam menyimpulkan bahwa kreativitas, fleksibilitas, dan inovasi bukan hanya pilihan, tetapi keharusan bagi ASEAN untuk tetap relevan dan kompetitif di era global yang dinamis. Dengan mengadopsi pendekatan yang lebih inovatif dan adaptif, ASEAN dapat mencapai potensi penuhnya dan menjadi kekuatan ekonomi global yang sejati.
Dengan menggabungkan kekuatan solidaritas dan persatuan dengan kreativitas, fleksibilitas, dan inovasi, ASEAN dapat menghadapi tantangan global dengan lebih efektif dan mencapai tujuan pembangunannya. Hal ini akan memastikan ASEAN tetap relevan dan kompetitif di era global yang dinamis dan terus berubah.