WACI JFC 2025: Panggung Kolaborasi Identitas Bangsa, Dongkrak Pariwisata Indonesia
Wonderful Artchipelago Carnaval Indonesia (WACI) dalam Jember Fashion Carnaval (JFC) 2025 sukses menampilkan kekayaan budaya, menjadi panggung identitas bangsa dan pendorong pariwisata nasional.
Kegiatan Wonderful Artchipelago Carnaval Indonesia (WACI) dalam rangkaian Jember Fashion Carnaval (JFC) 2025 baru saja sukses digelar. Acara ini secara gemilang menampilkan warisan budaya serta identitas bangsa. Tujuannya adalah untuk mendongkrak sektor pariwisata di seluruh penjuru Indonesia.
Diselenggarakan di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, WACI berhasil memukau banyak pihak. Utusan khusus Presiden bidang Pariwisata, Zita Anjani, menyatakan kebanggaannya dapat menyaksikan langsung perhelatan akbar ini. Acara ini dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Karnaval Indonesia (AKARI).
Zita Anjani menyampaikan bahwa keberagaman budaya ditampilkan secara mempesona melalui busana-busana kreatif. WACI bukan sekadar karnaval biasa, melainkan sebuah panggung kolaborasi catwalk yang menegaskan identitas bangsa. Ini menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia kaya akan warna, warisan, dan potensi yang tak terbatas.
WACI: Panggung Kebanggaan Budaya dan Pariwisata
Zita Anjani sangat terinspirasi oleh JFC dan berharap semua kabupaten/kota di Indonesia dapat menggelar acara serupa. Menurutnya, WACI merupakan manifestasi nyata dari kekuatan pariwisata dan budaya. Seluruh pelosok negeri dapat menampilkan kekayaan mereka dengan penuh kebanggaan di ajang ini.
Masyarakat di alun-alun Kabupaten Jember merayakan keberagaman dalam keindahan. Mereka juga turut merayakan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Perayaan ini diwujudkan dalam bentuk yang paling mempesona melalui Wonderful Artchipelago Carnaval Indonesia.
Kehadiran masyarakat adat Nusantara pada WACI menegaskan bahwa akar budaya Indonesia tidak pernah tercabut. Justru, hal ini semakin menguat dan mendalam seiring berjalannya waktu. Pepatah Jawa "ajining diri saka lathi, ajining bangsa saka budaya" sangat relevan dalam konteks ini.
Peran AKARI dan Warisan Dynand Fariz dalam Karnaval Budaya
Ketua Asosiasi Karnaval Indonesia (AKARI), David Susilo, memberikan penghormatan khusus kepada almarhum Dynand Fariz. Dynand Fariz dikenal sebagai pendiri JFC sekaligus penggagas Asosiasi Karnaval Indonesia. Dedikasinya telah melahirkan dua organisasi besar yang berperan penting dalam dunia karnaval.
Pada tahun 2003, Dynand Fariz menggagas berdirinya Yayasan Jember Fashion Carnival. Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 2013, beliau mendirikan Asosiasi Karnaval Indonesia. Kehadiran AKARI menjadi wadah "sharing and growing together" bagi seluruh pelaku karnaval. Ini mencakup baik karnaval budaya tradisional maupun kontemporer.
David Susilo menegaskan bahwa Indonesia memiliki 786 jenis kebudayaan yang berbeda. Ini merupakan modal besar bagi bangsa untuk memiliki kekuatan diplomasi budaya yang kuat. Hal ini dapat menegaskan posisi Indonesia sebagai "central of culture" di mata dunia.
Keberagaman Peserta WACI 2025
Sembilan daerah baik provinsi maupun kabupaten tampil memukau dalam WACI 2025. Partisipasi mereka menunjukkan kekayaan dan keberagaman budaya yang dimiliki Indonesia. Setiap daerah membawa ciri khas dan keunikan masing-masing.
Daerah-daerah yang berpartisipasi antara lain Masyarakat Adat Daerah Istimewa Yogyakarta, Lombok Nusa Tenggara Barat, dan Bali. Turut serta pula Cirebon, Mandalika Lombok Tengah, serta Kabupaten Sumenep. Kehadiran mereka memperkaya nuansa WACI.
Selain itu, Jawa Timur Matraman, Sulawesi Tenggara, dan Kabupaten Wonosobo juga turut ambil bagian. Kolaborasi dari berbagai daerah ini menciptakan sebuah tontonan yang spektakuler. Mereka berhasil menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara dengan berjuta warna dan potensi budaya.