Wagub Bali Tegaskan Tak Perlu Ormas Luar Jaga Pulau Dewata
Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, menegaskan bahwa kehadiran ormas luar Bali untuk menjaga keamanan tidak diperlukan karena sudah ada TNI/Polri dan Pecalang.

Denpasar, 5 Mei 2024 - Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, dengan tegas menyatakan penolakannya terhadap keterlibatan organisasi kemasyarakatan (ormas) dari luar Bali dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Pulau Dewata. Pernyataan ini disampaikannya di Denpasar, Senin, sebagai respons terhadap munculnya Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di Bali.
Pernyataan Wagub Giri muncul setelah beredarnya video pelantikan Ketua Ormas GRIB Jaya, Yosef Nahak, yang dihadiri Ketua Umum DPP GRIB Jaya, Hercules Rosario, di media sosial. Video tersebut juga memperlihatkan pembentukan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GRIB Jaya di Kabupaten Tabanan. Kehadiran ormas ini dinilai tidak perlu oleh Wagub Giri, mengingat Bali telah memiliki sistem keamanan yang terintegrasi dan efektif.
Wagub Giri menekankan, "Saya tekankan sekali lagi kalau ormas luar (menyatakan) akan menjaga Bali saya kira saat ini tidak perlu." Beliau menjelaskan bahwa keamanan Bali telah terjamin berkat peran aktif TNI/Polri dan lebih dari 1.400 desa adat yang memiliki pecalang, aparat keamanan lingkungan desa adat. Sistem ini, menurutnya, sudah cukup memadai untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Bali.
Keberadaan Pecalang dan Dukungan Pemerintah
Wagub Giri menjelaskan peran penting pecalang dalam menjaga keamanan dan estetika wilayah adat. Peran mereka, menurutnya, telah tertuang dalam keputusan Pemprov Bali tentang pembentukan Bakamda (Bantuan Keamanan Desa Adat). Kerja sama yang solid antara aparat keamanan negara dan unsur masyarakat adat melalui Bakamda telah terjalin dengan baik.
Lebih lanjut, Pemprov Bali bahkan tengah mempersiapkan rencana pemberian insentif bagi para pecalang sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam menjaga keamanan dan kenyamanan Bali. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung peran vital pecalang dalam menjaga keamanan di Bali.
Dengan adanya sistem keamanan yang sudah terbangun dengan baik ini, Wagub Giri menegaskan bahwa kehadiran ormas luar Bali untuk tujuan menjaga keamanan dan kenyamanan, menurutnya, tidak diperlukan lagi. "Jadi kalau dengan ormas luar di Bali ini mempunyai prinsip untuk menjaga keamanan dan kenyamanan, saya kira tidak perlu karena sudah ada," tegasnya.
Penanganan Ormas GRIB Jaya
Menanggapi pertanyaan mengenai upaya menghentikan pergerakan pembentukan ormas GRIB Jaya di Bali, Wagub Giri menjelaskan bahwa ia tidak memiliki kewenangan untuk menolak atau membiarkan keberadaan ormas tersebut. Namun, beliau menekankan bahwa hingga saat ini, ormas GRIB Jaya belum mengajukan surat keterangan ke Kesbangpol Bali sebagai syarat administrasi.
Giri Prasta menyatakan bahwa ia masih ingin melihat aspirasi utama krama atau masyarakat Bali. Selain itu, beliau juga menunggu kepulangan Gubernur Bali, Wayan Koster, dari Belanda. Gubernur Koster, yang saat ini sedang dalam rangka peresmian pura pertama di Eropa, juga telah menyatakan penolakannya terhadap ormas GRIB Jaya.
"Nanti kan kami koordinasi dengan Pak Gubernur Bali karena hari ini baru akan balik dan beliau juga sudah menyatakan bahwa menolak (ormas GRIB Jaya)," ujar Giri Prasta. Dengan demikian, penanganan lebih lanjut terkait keberadaan ormas GRIB Jaya di Bali akan dibahas setelah Gubernur Koster kembali ke Bali.
Sebagai penutup, dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Provinsi Bali memiliki keyakinan penuh terhadap kemampuan aparat keamanan dan sistem adat yang sudah ada dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Bali. Kehadiran ormas luar dinilai tidak perlu dan akan dikaji lebih lanjut setelah Gubernur Bali kembali dari kunjungan kerjanya.