Wagub Gorontalo Instruksikan ASN Gunakan Jilbab Karawo dan Upiah Karanji
Wakil Gubernur Gorontalo menginstruksikan ASN untuk kembali mengenakan jilbab karawo dan upiah karanji guna mendukung UMKM lokal dan melestarikan budaya Gorontalo.

Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, baru-baru ini mengeluarkan instruksi kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk kembali mengenakan jilbab karawo (bagi perempuan) dan upiah karanji (bagi laki-laki). Instruksi ini disampaikan pada Senin di Gorontalo, merupakan upaya untuk menghidupkan kembali penggunaan pakaian adat tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Penggunaan jilbab karawo dan upiah karanji, menurut Wagub Idah, bukan sekadar pelestarian budaya, tetapi juga bentuk dukungan nyata terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. "Saya memberikan jangka waktu yang cukup panjang, mari kita kembalikan lagi penggunaan upiah karanji untuk laki-laki dan jilbab karawo untuk perempuan. Saya yakin kalian semua punya itu di rumah," ujar Idah. Langkah ini sejalan dengan berbagai program pengembangan UMKM yang telah dan akan dicanangkan pemerintah daerah.
Lebih lanjut, Idah menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk memberdayakan ekonomi lokal dan meningkatkan rasa bangga terhadap produk-produk Gorontalo. "Jadi pertanyaannya untuk apa ini kita gunakan lagi? Untuk menguntungkan para pelaku UMKM. Bangga kita menggunakan produk lokal, bangga kita menggunakan kearifan lokal," tegasnya. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Gorontalo.
Kebijakan Mendukung UMKM dan Pemberdayaan Perempuan
Instruksi penggunaan jilbab karawo dan upiah karanji merupakan bagian integral dari komitmen Pemerintah Provinsi Gorontalo di bawah kepemimpinan Gubernur Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie untuk mengembangkan UMKM dan memberdayakan perempuan. Program-program yang dicanangkan tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga dirancang untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan.
Idah menekankan bahwa program pemberdayaan perempuan akan difokuskan kepada perempuan kepala keluarga yang kurang mampu. Bantuan modal usaha dan pelatihan kemandirian menjadi prioritas utama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan mereka. Pemerintah berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh agar para perempuan ini dapat meningkatkan taraf hidupnya.
Dengan demikian, kebijakan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Gorontalo secara berkelanjutan. Tidak hanya sekadar pelestarian budaya, tetapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya perempuan dan keluarga kurang mampu.
Pemerintah Provinsi Gorontalo juga memiliki banyak program pengembangan untuk masyarakat, khususnya dalam pelestarian UMKM di daerah. Dengan mengenakan pakaian adat, diharapkan dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap produk lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dukungan Pelestarian Budaya dan Peningkatan Ekonomi Lokal
Langkah yang diambil oleh Wakil Gubernur Gorontalo ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Banyak yang melihat kebijakan ini sebagai upaya cerdas untuk memadukan pelestarian budaya dengan peningkatan ekonomi lokal. Penggunaan kembali jilbab karawo dan upiah karanji diharapkan dapat memberikan dampak positif, baik dari segi ekonomi maupun sosial budaya.
Program-program yang mendukung UMKM dan pemberdayaan perempuan juga diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat Gorontalo. Dengan memberikan akses kepada modal usaha dan pelatihan, diharapkan para perempuan dapat mengembangkan usaha mereka dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Kebijakan ini juga menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk melestarikan budaya lokal. Jilbab karawo dan upiah karanji merupakan bagian penting dari identitas budaya Gorontalo, dan dengan mengenakannya, diharapkan dapat meningkatkan rasa kebanggaan dan kecintaan terhadap budaya daerah.
Ke depannya, diharapkan akan ada lebih banyak program-program inovatif yang dapat memadukan pelestarian budaya dengan peningkatan ekonomi lokal. Dengan demikian, Gorontalo dapat terus berkembang dan maju, sambil tetap menjaga kelestarian budaya dan kearifan lokalnya.
Program-program ini bukan hanya untuk 100 hari pertama pemerintahan, tetapi kami ingin melihat dampak positif jangka panjang yang bisa dirasakan oleh masyarakat, terutama perempuan dan keluarga kurang mampu," ungkap Idah.