Wagub Kaltim Dukung Penuh Developer Wujudkan 100 Ribu Rumah MBR: Apa Tantangannya?
Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji menegaskan komitmennya mendukung developer perumahan dalam merealisasikan 100 ribu unit rumah MBR. Bagaimana strategi dan tantangannya?

Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, Seno Aji, secara tegas menyatakan dukungannya terhadap peran serta developer atau pengembang perumahan. Dukungan ini bertujuan untuk mewujudkan ketersediaan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kaltim, sejalan dengan program nasional dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman Republik Indonesia.
Pemerintah Provinsi Kaltim telah menerima target pembangunan yang signifikan. Selama lima tahun ke depan, Kaltim ditargetkan untuk membangun sebanyak 100 ribu unit rumah MBR. Angka ini berarti sekitar 20 ribu unit rumah harus terbangun setiap tahunnya, sebuah target ambisius yang membutuhkan sinergi kuat.
Seno Aji menekankan bahwa pencapaian target ini merupakan tanggung jawab bersama. Kolaborasi erat antara pengembang, pemerintah daerah, serta pemangku kepentingan terkait seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN) menjadi kunci utama. Pernyataan ini disampaikan saat menerima perwakilan asosiasi pengembang di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (28/7).
Target Ambisius Pembangunan Rumah MBR di Kaltim
Provinsi Kalimantan Timur menghadapi target besar dalam penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dengan alokasi 100 ribu unit rumah MBR selama lima tahun, Kaltim harus mampu membangun rata-rata 20 ribu unit setiap tahunnya. Angka ini menunjukkan urgensi dan skala program yang harus direalisasikan oleh berbagai pihak.
Pemerintah Provinsi Kaltim memandang program ini sebagai prioritas nasional yang harus didukung penuh. Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada kapasitas pengembang, tetapi juga pada dukungan regulasi dan fasilitas dari pemerintah. Oleh karena itu, koordinasi yang efektif menjadi sangat krusial dalam mencapai target tersebut.
Seno Aji menegaskan bahwa program rumah MBR merupakan bagian integral dari upaya pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ketersediaan hunian layak dan terjangkau akan berdampak positif pada kualitas hidup. Sinergi antara pemerintah dan sektor swasta diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan ini.
Strategi dan Tantangan dalam Merealisasikan Hunian MBR
Dalam rangka merealisasikan target pembangunan rumah MBR, Wakil Gubernur Seno Aji berencana mengadakan rapat koordinasi (rakor) dalam waktu dekat. Rakor ini akan mengundang seluruh pemangku kepentingan, termasuk pengembang, pemerintah daerah, dan kementerian terkait. Pertemuan ini diharapkan dapat mengidentifikasi serta mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi pengembang.
Salah satu isu krusial yang akan dibahas adalah Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Seno Aji menyoroti bahwa PBG Express, sebuah mekanisme perizinan yang lebih cepat, belum berjalan optimal di Kaltim. Padahal, percepatan perizinan sangat penting untuk mendukung laju pembangunan. Diharapkan, rakor ini dapat menemukan jalan keluar untuk masalah ini.
Perwakilan asosiasi pengembang seperti DPD Real Estat Indonesia (REI) Kaltim, DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Kaltim, dan DPD Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Kaltim telah menyampaikan masukan. Mereka menguraikan kendala-kendala di lapangan dan upaya yang diperlukan untuk mempercepat pembangunan rumah MBR. Masukan ini akan menjadi bahan utama diskusi dalam rakor.
Harapan dan Komitmen Bersama untuk Percepatan
Wakil Gubernur Seno Aji sangat berharap Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat memberikan dukungan penuh. Bantuan dari kementerian pusat sangat penting bagi pemerintah provinsi, kabupaten/kota, serta para pengembang dalam mengatasi hambatan. Solusi cepat dan tepat diperlukan agar percepatan pembangunan rumah MBR dapat segera terwujud.
Rapat koordinasi dijadwalkan akan dilaksanakan pada 20 Agustus 2025. Tanggal ini ditetapkan sebagai momentum penting untuk mencari solusi komprehensif atas semua permasalahan yang ada. Kehadiran Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, juga diharapkan dapat memberikan arahan dan dukungan strategis.
Seno Aji menekankan pentingnya kebersamaan dari 10 kabupaten/kota di Kaltim dalam hal perizinan perumahan. Dengan adanya komitmen bersama, diharapkan realisasi dan percepatan pembangunan perumahan MBR di Kaltim dapat terlaksana sesuai harapan. Ini adalah upaya kolektif untuk memastikan masyarakat berpenghasilan rendah memiliki akses terhadap hunian yang layak.