Waisak di Vihara Batam: Bazar Vegetarian Ramaikan Ritual Suci
Perayaan Waisak 2569 BE di Vihara Duta Maitreya Batam dimeriahkan dengan bazar kuliner vegetarian dan ritual pemandian rupang Buddha, menarik ribuan pengunjung.

Perayaan Hari Waisak 2569 BE atau 2025 Masehi di Kota Batam, Kepulauan Riau, dirayakan dengan meriah oleh Maha Vihara Duta Maitreya. Perayaan ini meliputi rangkaian kegiatan keagamaan, termasuk ritual suci dan bazar kuliner vegetarian yang menyajikan beragam menu Nusantara. Acara yang berlangsung pada Senin ini menarik perhatian ribuan pengunjung dari berbagai latar belakang.
Pandita Liyas Masri, pimpinan Yayasan Maha Vihara Duta Maitreya Batam, menjelaskan bahwa bazar vegetarian telah menjadi agenda tahunan yang rutin diselenggarakan sejak tahun 2000. Bazar yang hanya berlangsung satu hari ini menawarkan sekitar 40 stand makanan dan minuman dengan cita rasa Nusantara, hasil kolaborasi koki dari Kepri dan Singapura. Hal ini menunjukkan komitmen vihara dalam melestarikan tradisi sekaligus memperkenalkan kuliner vegetarian kepada masyarakat luas.
Keunikan bazar ini terletak pada penyajian menu vegetarian yang terjangkau, dengan harga mulai dari Rp10.000 hingga Rp30.000. Semua menu dijamin bebas dari bahan hewani, termasuk bawang dan sejenisnya, kecuali telur dan susu yang masih diperbolehkan, sesuai prinsip diet vegetarian sebagian umat Buddha. Hal ini menunjukkan perhatian vihara terhadap prinsip-prinsip vegetarian dan kepedulian terhadap pilihan makanan para pengunjung.
Ritual Suci dan Simbolisme Pemandian Rupang Buddha
Selain bazar yang ramai, perayaan Waisak di Vihara Duta Maitreya juga diwarnai dengan ritual pemandian rupang Buddha. Ritual simbolis ini memiliki makna penting bagi umat Buddha, sebagai bentuk penyucian diri dan pengingat untuk menjaga pikiran, ucapan, dan perilaku yang bersih. Pandita Liyas Masri menjelaskan, "Sebagai makhluk spiritual, kami percaya setiap manusia memiliki benih kebuddhaan dalam dirinya. Dengan ritual ini, kita diingatkan kembali untuk menjaga pikiran, ucapan, dan perilaku yang bersih."
Ritual ini bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, tetapi juga mengandung pesan moral yang mendalam tentang pentingnya kesucian batin. Pemandian rupang Buddha menjadi momen refleksi diri bagi para pemeluk Buddha untuk meningkatkan kualitas spiritualitas mereka. Kehadiran ritual ini menambah kekhususan perayaan Waisak di vihara tersebut.
Para penjual di stand bazar sebagian besar merupakan siswa dari sekolah Maitreyawira dan umat Buddha yang menjadi sukarelawan. Partisipasi aktif dari komunitas ini menunjukkan semangat kebersamaan dan kepedulian dalam merayakan Hari Waisak. Keterlibatan para siswa juga menjadi sarana edukasi dan pemahaman nilai-nilai Buddha sejak usia dini.
Toleransi dan Cinta Kasih: Pesan Universal Waisak
Perayaan Waisak di Vihara Duta Maitreya Batam terbuka untuk umum, termasuk bagi mereka yang beragama lain. Hal ini mencerminkan semangat toleransi dan ajaran cinta kasih dalam Buddha Dharma. Pandita Liyas Masri menekankan, "Kami percaya setiap makhluk memiliki potensi cinta kasih. Maka kami diajarkan untuk menjadi cahaya bagi orang lain, menjadi lilin bagi sesama." Pesan ini universal dan relevan bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang agama atau kepercayaan.
Dengan diperkirakan 10.000 pengunjung hingga malam hari, perayaan Waisak di Vihara Duta Maitreya Batam menjadi bukti keberhasilan dalam menggabungkan kegiatan keagamaan dengan keramahan dan kearifan lokal. Bazar vegetarian yang ramai dan ritual pemandian rupang Buddha yang khidmat menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Batam dan sekitarnya.
Suksesnya acara ini juga menunjukkan pentingnya peran vihara dalam memperkuat nilai-nilai toleransi dan cinta kasih di tengah masyarakat majemuk. Perayaan Waisak di Vihara Duta Maitreya Batam menjadi contoh nyata bagaimana agama dapat menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Kegiatan ini juga menunjukkan bagaimana tradisi keagamaan dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman, tetap relevan, dan menarik bagi generasi muda. Dengan menggabungkan unsur modern seperti bazar kuliner, perayaan Waisak di Vihara Duta Maitreya Batam berhasil menjadi acara yang bermakna dan menghibur.
Kesimpulan
Perayaan Waisak di Vihara Duta Maitreya Batam tahun ini menjadi bukti nyata bagaimana perayaan keagamaan dapat menjadi ajang untuk memperkuat persatuan, toleransi, dan cinta kasih. Dengan menggabungkan ritual suci dan kegiatan sosial seperti bazar vegetarian, vihara ini berhasil menarik ribuan pengunjung dan memberikan pesan positif bagi masyarakat luas.