Wali Kota Banjarmasin Apresiasi Inovasi Bank Sampah Ceria: Sukses Daur Ulang Sampah Jadi Kerajinan
Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin, memberikan apresiasi tinggi kepada Bank Sampah Ceria atas inovasi dalam mendaur ulang sampah menjadi produk kerajinan bernilai ekonomi, sebagai solusi penanganan darurat sampah di kota.

Banjarmasin, 28 April 2024 (ANTARA) - Wali Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Muhammad Yamin, memberikan apresiasi yang tinggi kepada Bank Sampah Ceria di Banjarmasin Tengah. Bank sampah tersebut berhasil berinovasi dengan mendaur ulang sampah menjadi produk kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomi. Kunjungan Wali Kota ke Bank Sampah Ceria dilakukan pada Senin lalu, saat kegiatan halal bihalal dan silaturahim di Kecamatan Banjarmasin Tengah. Ia didampingi Ketua PKK Neli Listriani dan Sekdakot Banjarmasin Ikhsan Budiman. Inovasi ini dinilai sebagai solusi penting dalam mengatasi kondisi darurat sampah yang sedang dihadapi Kota Banjarmasin.
Dalam kunjungannya, Wali Kota Yamin menyaksikan langsung berbagai hasil kerajinan tangan dari Bank Sampah Ceria. Aneka produk seperti tas, bunga, dan berbagai produk kreatif lainnya dipamerkan, semuanya terbuat dari material daur ulang sampah. "Bank sampah ini luar biasa, berinovasi untuk mengurangi kondisi darurat sampah di kota kita," ujar Yamin mengomentari hasil karya yang dipamerkan. Apresiasi tersebut bukan tanpa alasan, mengingat inovasi ini telah berhasil memberikan nilai ekonomi dari sampah yang sebelumnya dianggap tidak berguna.
Wali Kota Yamin juga menekankan pentingnya peran inovasi dalam pengelolaan sampah, khususnya dalam mendaur ulang sampah menjadi barang-barang yang bermanfaat. "Apalagi kota kita sedang dalam kondisi darurat sampah. Cara kreatif ini sangat membantu menangani sampah," tambahnya. Ia melihat Bank Sampah Ceria sebagai contoh yang baik dan berharap inovasi serupa dapat diterapkan di kecamatan dan kelurahan lainnya di Banjarmasin. Keberhasilan Bank Sampah Ceria juga menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan solusi pengelolaan sampah yang efektif.
Inovasi Bank Sampah Ceria: Mesin Pencacah Mini dan Produk Kreatif
Salah satu inovasi yang menarik perhatian Wali Kota Yamin adalah penggunaan mesin pencacah mini di Bank Sampah Ceria. Mesin ini membantu dalam pengolahan bahan-bahan yang tidak keras, sehingga proses daur ulang menjadi lebih efisien. Keberadaan mesin ini menunjukkan komitmen Bank Sampah Ceria dalam mengoptimalkan proses pengolahan sampah. Selain mesin pencacah, berbagai produk kerajinan tangan yang dihasilkan juga menunjukkan kreativitas dan daya cipta pengelola Bank Sampah Ceria dalam memanfaatkan sampah.
Wali Kota Yamin berharap inovasi ini dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih aktif dalam memilah sampah dari rumah masing-masing. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA). Dengan demikian, upaya pemerintah dalam mengatasi masalah sampah akan lebih efektif dan terarah.
Lebih lanjut, Wali Kota Yamin juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun kesadaran pengelolaan sampah yang lebih baik. "Kalau kesadaran ini tumbuh, saya yakin penanganan sampah di Kota Banjarmasin akan lebih cepat dan efektif. Minimalisir penggunaan sampah dan mulai memilah dari sumbernya menjadi kunci utama," tegasnya. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan pengelolaan sampah tidak hanya bergantung pada inovasi teknologi, tetapi juga pada kesadaran dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat.
Dukungan Pemerintah dan Peran Masyarakat dalam Penanganan Sampah
Anggota DPRD Kota Banjarmasin, Hari Kartono, turut memberikan komentar positif terkait upaya Pemkot Banjarmasin dalam penanganan darurat sampah. Ia menilai bahwa pemilahan sampah dari sumbernya, yang digalakkan Pemkot Banjarmasin, telah membuahkan hasil yang signifikan. Salah satu contoh keberhasilan tersebut adalah Bank Sampah Ceria di Banjarmasin Tengah.
Kartono juga menekankan pentingnya peran bank sampah lainnya dalam meniru inovasi Bank Sampah Ceria. "Daerah kita memiliki lebih dari 300 bank sampah, jika semua melaksanakan inovasi seperti Bank Sampah Ceria ini, kita yakin masalah sampah di Kota Banjarmasin bisa diselesaikan," katanya. Pernyataan ini menunjukkan optimisme bahwa dengan replikasi model Bank Sampah Ceria, permasalahan sampah di Banjarmasin dapat teratasi secara lebih efektif.
Penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI pada 1 Februari 2025 telah mendorong Pemkot Banjarmasin untuk lebih serius dalam mencari solusi pengelolaan sampah. Inovasi Bank Sampah Ceria menjadi salah satu jawaban atas tantangan tersebut. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain yang menghadapi permasalahan serupa.
Kesimpulannya, inovasi Bank Sampah Ceria merupakan langkah maju yang signifikan dalam mengatasi masalah sampah di Banjarmasin. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan inovasi teknologi terbukti efektif dalam mengurangi volume sampah dan menciptakan nilai ekonomi dari sampah yang didaur ulang. Semoga keberhasilan ini dapat menginspirasi daerah lain untuk menerapkan solusi serupa.